4. 'Kerajaan Timur Laut' bagian II

75 13 2
                                    

Xavier as Khadra

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Xavier as Khadra




Beberapa hari kemudian...

"Pangeran Hadriel tiba!" teriakan penjaga Istana terdengar memekak dari luar kamar tempat Xavier berada.

Xavier yang tengah mengobati luka yang sempat ia dapat, segera menutupi bagian depan tubuhnya cepat. Namun hal itu tidak terealisasikan karena Hadriel terlanjur masuk.

"Boleh aku membantu? Aku membawakan obat dari tabib Kerajaan."

Xavier hanya meringkuk menutupi bagian atas tubuhnya, lalu mengangguk pelan.

Setelah dapat izin, akhirnya Hadriel pun membantunya. Saat Xavier membuka jubah yang ia pakai, pandangan Hadriel seketika terbuka lebar saat melihat tanda teratai bulan sabit muncul mengilat samar di belikat kiri tubuh Xavier.

"Teratai bulan?!" ucapnya pelan.

Xavier terkejut dengan ucapan sang Pangeran, pasalnya sang guru pernah berkata jika hanya orang tertentu saja yang dapat melihat teratai merah api yang ia miliki.

"Pangeran... dapat melihatnya?"

"Ya." Jawab Hadriel dengan kedua pandangan masih tercengang.

"Apa kau putri dari Raja Vietch & Ratu Zammera, dari Utara?"

Seketika Xavier berbalik & menutup mulut Hadriel. Entah mengapa tiba-tiba sesuatu kini tergugah di hati kecil sang Pangeran saat tangan Xavier menyentuhnya.

"Aku mohon, jangan beritahu siapa pun." ucap Xavier pelan & panik, sambil memperhatikan sekitar.

Alih-alih menjawab, Hadriel malah terpejam & terbuai tanpa sadar, Xavier mengernyit keheranan di buatnya.

"Anda baik-baik saja, Pangeran?"

Hadriel membuka kedua matanya, "menikahlah denganku, Xavier."

"A-apa?!" Xavier tercengang.

"Menikahlah denganku, aku berjanji akan setia padamu."

"T-tapi, kenapa?"

"Aku mencintaimu, Xavier."

Xavier hanya terdiam membatu dengan segala kebingungannya. "Tapi Pangeran, aku sedang berada dalam pengasingan."

"Tidak apa-apa, menikahlah denganku sebagai Khadra si pencuri & gembala kuda. Dengan begitu pengasinganmu tidak akan gagal."

"Lalu bagaimana dengan reputasimu di mata rakyat nanti, saat tahu jika Pangeran Kerajaan Timur Laut menikahi Khadra sang pencuri?"

"Aku tidak perduli, aku mencintaimu aku ingin menikah denganmu Xavier."

Karena keinginan teguh sang Pangeran akhirnya Xavier pun setuju. "Baiklah, tapi aku punya persyaratan untukmu."

"Apa itu?"

"Aku tidak akan bisa tinggal di sini bersama denganmu, setelah tahun ini berakhir aku harus melanjutkan kembali hukumanku ke Negeri lain."

"Tidak apa-apa, setidaknya berikan satu keturunan padaku. Maka aku akan merelakanmu kembali ke pengasingan di tahun berikutnya."

"Baiklah, aku menyetujuinya."

Awalnya pernikahan itu di tentang keras oleh kedua orang tua Hadriel, namun setelah mengetahui siapa Xavier sebenarnya, akhirnya mereka pun setuju. Tak hanya itu, seluruh penghuni Istana pun menggelar tanda sumpah jika mereka tidak akan pernah memberitahu siapa pun soal keberadaan Xavier di Kerajaan mereka.

Bulan demi bulan berlalu, hingga kini Xavier tengah hamil tua dari hasil pernikahannya bersama Pangeran Hadriel.

"Setelah beberapa bulan anak ini lahir, mungkin aku akan meninggalkan Kerajaan Timur Laut ini. Apa kau bersedih Pangeran?"

Hadriel hanya tersenyum sambil mengusap permukaan perut Xavier yang membuncit, "sedikit, tapi mau bagaimana lagi ini sudah takdir semesta dari awal."

Xavier tersenyum damai, melihat tingkah menggemaskan suaminya yang kini terus menciumi perut besarnya. "Aku tidak apa-apa kalau kau memiliki selir, aku malah dengan senang hati akan berterima kasih pada selir itu karena mau menggantikanku sebagai Ibu dari anak kita."

"Aku belum memikirkannya. Tapi jika pun aku memiliki selir, orang yang akan selalu kucintai adalah dirimu Xavier. Aku tahu orang pilihan sepertimu akan kembali suci setelah ini, jadi..." Hadriel menggantung ceritanya sejenak, "pastikan kau adil terhadap kami." bisiknya penuh canda.

Xavier hanya tertawa ringan, berkat yang di miliki Xavier sebagai Putri dari Kerajaan Utara sudah terdengar hingga seluruh pelosok Negeri. Meski berulang kali menikah & melahirkan, Xavier akan kembali suci bak di lahirkan kembali setelahnya, itulah salah satu dari sekian berkat yang di berikan semesta terhadap Putri dari pasangan Raja Vietch & Ratu Zammera tersebut.

"Aku tidak akan pernah melupakan sifat usil & jahilmu, Pangeran. Kau adalah lelaki pertamaku yang paling ceria & cerdas, aku menyukai itu."

"Tentu saja, bahkan jika kau bertemu dengan Pangeran lain kau tidak akan bisa menemukan orang seperti Hadriel lagi di antero Negeri ini. Selain pandai berkuda di medan tempur, aku juga bisa membuat rakyat menerimaku dengan hangat."

"Itu benar. Kau hangat seperti sang mentari, & cerah bak sinarnya. Kau akan selalu menyinari semua sisi gelap di antero Negeri ini."

"Apa itu berkat untuk suamimu ini?"

Xavier tersenyum. "Ya, berkat cintaku untukmu."

"Oh iya, aku hampir lupa."

Hadriel berdiri kemudian berjalan menuju arah sebuah kotak yang berada di atas meja kamar mereka. Ia kemudian membawa kotak tersebut ke pangkuan Xavier.

"Apa ini?" Xavier keheranan.

"Berikan itu pada Pangeran Negeri Timur saat kau telah resmi menikah & dia telah mengetahui identitas aslimu kelak."

"Apa ini hadiah?"

"Ya, itu adalah hadiah pernikahan untuk Pangeran Timur dari Kerajaan Timur Laut."

Xavier tersenyum, "Aku akan menyampaikannya kelak. Terima kasih suamiku."

Seiring bergantinya musim, kabar pernikahan Pangeran Kerajaan Timur Laut pun sampai di telinga Nathair. Ia yang tahu jika kini sang Putri telah memulai petualangannya mulai resah di buatnya.

Tak mau sang Putri berhasil menjalani pengasingan, Nathair segera mengirim utusannya untuk menangkap basah keberadaan Sang putri. Namun sayang seribu sayang, Xavier ternyata telah lebih dulu meninggalkan Kerajaan Timur Laut setelah melahirkan anak pertamanya bersama Pangeran Hadriel.

Nathair pun marah besar & membunuh semua utusannya untuk jadi tumbal persembahan makhluk bernama Ramus yang selalu di kurung di jeruji besi.

XAVIER & THE 7 PRINCES OF THE WINDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang