kebencian merupakan emosi yang sangat kuat, sama kuatnya dengan cinta. Ia melambangkan ketidaksukaan, permusuhan, dan antipati untuk seseorang, sebuah hal, barang, atau fenomena. Hal ini juga merupakan sebuah keinginan untuk menghindari, menghancurk...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
AillardAndyesh Khill
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Xavier asAllora
***
Gegap gempita memenuhi hamparan langit salah satu wilayah yang di pimpin oleh Raja termasyhur seantero Kerajaan Timur. Suara gegap gempita tersebut berasal dari pesta yang di adakan secara besar-besaran untuk menyambut rasa bersyukur mereka atas keberhasilan Pangeran Aillard yang memerdekakan salah satu wilayah sengketa di dataran Timur.
Selain itu, pesta tersebut sekaligus menjadi ajang pencarian pasangan untuk sang Pangeran yang kini telah memasuki usia cukup untuk memiliki penerus demi mempertahankan berkat yang semesta anugerahkan padanya.
Bersamaan dengan itu, hari ini genap satu tahun Xavier menetap di wilayah Kerajaan Timur, di sana ia tinggal bersama seorang pria tua yang di kenal sebagai tabib kepercayaan di Istana.
Selama tinggal bersama pria tua bernama Emmes tersebut, Xavier menyamarkan identitasnya sebagai anak asuh sang tabib & dengan setia membantunya setiap saat.
"Allora ...!" begitulah Emmes memanggil Xavier.
Xavier pun muncul dari sebuah gubuk sederhana yang berada di tengah-tengah perkebunan. "Apa Anda memanggilku?"
Emmes tersenyum dengan wajah tua penuh kerutannya. "Kemarilah, Nak!"
Xavier menghampirinya. "Ada apa?"
"Bersiaplah, hari ini Raja mengundang kita untuk pergi ke Istananya."
"Benarkah? Bukankah minggu lalu kita sudah menyembuhkan para pasukan yang terluka?"
Emmes tersenyum, "hari ini kita tidak di undang untuk itu."
"Lalu?"
"Kita di undang untuk memeriksa kelayakan pemberian keturunan para gadis bangsawan yang akan di pilih & di jodohkan dengan Pangeran Aillard."
Xavier hanya membulatkan mulutnya sebagai respons. "Baiklah, kalau begitu akan kupersiapkan semuanya."
Setelah mempersiapkan semuanya, Emmes & Xavier pun segera berangkat menuju Istana untuk memenuhi undangan sang Raja. Di sana sudah terlihat beberapa tamu undangan & beberapa putri bangsawan dari seluruh pelosok Negeri yang siap ikut seleksi & beberapa tes kelayakan.
