Xavier as Allora
Satu minggu berlalu cepat, hari pemberkatan untuk pangeran Aillard & Xavier pun tiba. Mengingat jika kini yang jadi istri dari pangeran Aillard adalah seseorang dari kalangan biasa, Raja pun memutuskan untuk melangsungkan pernikahan secara privat di Istana tanpa pesta meriah ataupun mengundang tamu penting Negara. Meski begitu, pernikahan pun berlangsung khidmat & lancar.
Malam hari setelah pemberkatan...
Sepanjang malam, Aillard maupun Xavier tetap terjaga. Aillard yang merasa jika kini Xavier terus saja merasa gelisah & tak nyaman, segera menyadarinya. Ia bangkit dari berbaringnya sambil memperhatikan gerak gerik sang istri yang sedari tadi tak hentinya terus menunjukkan rasa canggung.
"Jika kau tidak nyaman aku akan pindah ke ruangan kerja milikku." tutur Aillard, membuat Xavier tertegun & tak bergeming.
Xavier segera menggenggam pergelangan tangan Aillard yang hendak turun dari ranjang. Seperti halnya Hadriel, ia pun merasakan energi aneh yang membuat hatinya tiba-tiba berdebar & tergugah. Aillard yang semula berniat turun itu pun menoleh cepat ke arah Xavier.
"Apa kita pernah bertemu sebelumnya?!"
Xavier yang menyadari jika Aillard adalah salah satu pangeran yang di ramalkan menjadi suaminya setelah Hadriel itu pun melepaskan perlahan genggamannya. "Apa Anda merasakan sesuatu?"
Aillard mengangguk dengan wajah masih penuh bingung, tiba-tiba saja Xavier memutar tubuhnya berbalik memunggungi sang Pangeran, kemudian ia menurunkan sedikit jubah yang menutupi pundaknya. Aillard yang masih bingung hanya bisa diam sambil menatap gerak-gerik istrinya yang baru saja ia nikahi karena ke salah pahaman itu.
Sebuah tanda tiba-tiba muncul mengukir sebuah kelopak teratai yang terkungkung bulan sabit, seketika kedua pandangan Aillard terbuka lebar saat melihatnya.
"Teratai bulan?!"
Xavier menoleh ke belakang dimana Aillard berada, kemudian mengangguk & kembali menutup belikatnya. Saking terkejutnya, Aillard sampai tak dapat berkata lagi, ia hanya bisa tercengang kaget.
"Namaku Xavier, Pangeran," ia memberi hormat, "aku putri dari Raja Vietch & Ratu Zammera. Aku juga ke turunan dari Raja Solvack."
"Jadi ... kabar ramalan itu benar?!"
"Ya."
Aillard berkedip cepat beberapa kali, mencoba mencerna semua yang terjadi padanya. "Jadi ... aku ... pernikahan kita ....?" ia begitu shock.
"Iya, pernikahan kita memang sudah di takdirkan Pangeran."
"Benarkah?!" Aillard kembali terkejut, "maksudmu, aku adalah salah satu dari 7 Pangeran itu?"
KAMU SEDANG MEMBACA
XAVIER & THE 7 PRINCES OF THE WIND
Fantasykebencian merupakan emosi yang sangat kuat, sama kuatnya dengan cinta. Ia melambangkan ketidaksukaan, permusuhan, dan antipati untuk seseorang, sebuah hal, barang, atau fenomena. Hal ini juga merupakan sebuah keinginan untuk menghindari, menghancurk...