Dacian Wulfrick
Xavier as Mysie
***
Di sebuah padang gersang luas, terlihat jasad para prajurit yang gugur bergeletakkan memenuhi padang tersebut seluas mata memandang. Bak lautan darah, seluruh medan itu begitu di penuhi cairan merah kental di setiap sudutnya. Bau darah yang bercampur dengan tanah berdebu, tercium begitu khas berbaur melambung memenuhi udara. Banyak hewan tunggangan & burung liar pemakan bangkai berkeliaran di tengah medan tersebut.
Di tengah pemandangan mengenaskan itu, terlihat geliat tubuh Xavier yang bergerak halus di antara tumpang tindih jasad prajurit yang gugur di sana. Perlahan pandangannya terbuka saat mendengar suara derapan langkah para prajurit Kerajaan yang hilir mudik mengangkut seluruh jasad yang gugur ataupun terluka di sana. Dengan pandangan mengabur, ia menatap sekeliling dengan gerakkan kepala terangkat perlahan.
"Air ...." gumamnya begitu pelan dengan setengah kesadaran.
Tiba-tiba suara langkah kaki samar terdengar mendekat, kemudian terhenti tepat di hadapannya. Seseorang kini tengah menatap untuk memastikan keadaannya. "Kau masih hidup?"
Xavier hanya diam dengan mata berat & kesadaran yang hilang timbul.
"Kalian cepat kemari, & bawakan air!" teriak seorang kesatria tampan nan gagah berjubah perang yang merupakan seorang Pangeran dari Kerajaan Selatan itu.
Setelah resmi meninggalkan wilayah Tenggara, Xavier melanjutkan kembali pengasingannya ke wilayah perbatasan Selatan. Di sana ia kembali menyamar sebagai bagian dari salah satu prajurit suku pedalaman yang ada di wilayah Selatan. Suku tersebut sangat bertentangan dengan pemerintahan Kerajaan Selatan, mereka terkesan sangat kriminal terhadap aturan yang ada.
Akhirnya Istana pun mengeluarkan petisi untuk menyatakan perang pada kelompok suku tersebut.
Awalnya Xavier menyembunyikan identitasnya sebagai orang biasa, hingga akhirnya salah satu putri kepala suku mengetahui kemampuan Xavier dalam bertarung & menguasai senjata saat menyelamatkannya dari komplotan perampok. Hingga ia pun di angkat menjadi salah satu kesatria untuk ikut dalam kudeta melawan Kerajaan Selatan.
KAMU SEDANG MEMBACA
XAVIER & THE 7 PRINCES OF THE WIND
Fantasykebencian merupakan emosi yang sangat kuat, sama kuatnya dengan cinta. Ia melambangkan ketidaksukaan, permusuhan, dan antipati untuk seseorang, sebuah hal, barang, atau fenomena. Hal ini juga merupakan sebuah keinginan untuk menghindari, menghancurk...