23. 'Ritual & Virus'

21 6 0
                                    

Cahaya bulan terlihat begitu sempurna, menerangi tiap sudut hutan yang kini di jelajahi Dacian & Cassian. Entah sudah berapa jauh mereka memasuki hutan tersebut, hingga tiba-tiba mereka menemukan sesosok orang bertudung hitam yang begitu saja masuk menembus sebuah air terjun deras.

Melihat itu mereka segera bersembunyi di balik semak rimbun yang ada di sana.

"Siapa mereka?"

"Mereka adalah para pengikut Tuan kami."

Tak lama suara jeritan yang terbungkam pun terdengar. Terlihat dua sosok manusia bertudung kini muncul dari arah lain sambil membopong & menidurkan seorang wanita muda dalam keadaan terikat & mulut terbungkam di atas sebuah batu besar yang ada di sana.

"Apa yang mereka lakukan?!"

Hal mengejutkan pun terjadi, kedua manusia bertudung itu tiba-tiba melakukan sebuah ritual aneh lalu tiba-tiba datang seorang pria bertopeng yang bertelanjang dada sambil membawa pedang yang terhunus.

"Siapa orang bertopeng itu?!"

"Sedang apa dia?"

Pria yang di tengarai merupakan pemimpin orang-orang bertudung itu kini mengangkat pedangnya ke atas kemudian menancapkannya di atas tubuh wanita muda tadi tanpa belas kasihan. Hal itu sontak membuat Dacian & Cassian geram di buatnya.

"Jadi, selama ini orang-orang itu tidak hilang? Melainkan ....?"

"Ya, mereka di bunuh untuk persembahan energi sihir pembangkit roh."

"Benar-benar keji!" umpat Dacian.

Setelah itu kembali manusia bertudung lain muncul membawa seorang korban wanita lainnya & memperlakukan hal sama persis.

"Kita harus cepat menghentikannya!"

Dacian mengangguk. "Gunakan portal dimensimu untuk menyelamatkan korban di sana, Pangeran Jasiel."

"Baik."

Baru saja hendak menancapkan ujung pedang di perut korbannya, tiba-tiba sebuah lubang hitam muncul & menghentikan sejenak ritual itu.

"Siapa kau? Berhenti!" tegas pria bertopeng itu.

Dengan cepat Jasiel membawa tubuh wanita korban persembahan tersebut masuk ke dalam portal dimensi yang di buatnya.

"Kurang ajar!"

"Hentikan perbuatan kalian!" ucap Cassian.

Seketika semua yang ada di sana menoleh ke tempat Cassian kini berdiri bersama Dacian & yang lainnya.

"Mau apa mereka di sini?" gumam pria bertopeng itu.

"Serahkan ini pada kami. Pergilah, sebelum identitas Anda di ketahui mereka."

Dengan cepat pria itu pun memakai jubahnya, kemudian segera menaiki hewan tunggangannya untuk menjauh pergi dari sana.

"Gawat, dia kabur!" gumam Dacian. "Minsi!"

Saat Dacian berhasil menaiki serigala pemanggilnya untuk mengejar pria tersebut, langkahnya terjegal para manusia bertudung di sana & mau tak mau memaksanya harus terlibat pertarungan.

"Sial, jumlah mereka tak seimbang!"

"Pergilah, biar aku yang menjaga wanita ini," ucap Jasiel.

"Baiklah."

Cassian pun segera bergegas untuk membantu Dacian. Pertarungan sengit pun terjadi, kilatan pedang & darah bercipratan, merubah air yang semula jernih menjadi bercampur merah darah.

XAVIER & THE 7 PRINCES OF THE WINDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang