***
Suasana peperangan yang masih terjadi hingga saat ini seolah telah menjadi agenda rutin untuk semua orang yang terlibat. Tak hanya adu kekuatan & teknik saja yang di pertaruhkan, seluruh strategi pun turut di lancarkan demi mencapai suatu tujuan.
Jauh di sudut lain. Berkat bantuan kerja sama seluruh pasukan barisan depan, perduelan antara Nathair & sang Raja Timur terlihat telah berhasil membuat Nathair & pasukannya terpojok. Sadar akan situasi yang tak menguntungkan tersebut, adik dari Raja Vietch itu pun akhirnya mengambil langkah untuk membawa pasukannya mundur.
"Kembali menuju area pertahanan!" teriak Nathair dari atas tunggangannya.
Para prajurit pun segera bergegas memenuhi komando yang di berikan & merapatkan barisan pertahanan mereka dengan unit pasukan lain. Tak mau pertarungannya berakhir sia-sia, Aillard dengan gagah berani menaiki tunggangannya menembus pertahanan musuh untuk mengejar Nathair yang kini telah berhasil lolos & berbaur dengan ratusan prajurit lainnya di depan.
Bak gula yang di kerubungi semut, dengan cepat ribuan prajurit membuat formasi pertahanan berlapis untuk menjegal upaya sang Raja Timur agar tak merangsek masuk mendekati Nathair yang kini telah jauh menghindari pertarungan.
"Minggir!" Aillard membentak tegas.
Peringatan tersebut tak sama sekali di indahkan oleh para prajurit, dengan keras kepala mereka justru berbondong-bondong berlari dengan persenjataan penuh untuk melawan sang Raja Timur tersebut. Alih-alih melukai tubuhnya, dalam jarak beberapa meter ratusan pasukan itu terhempas ke udara bak daun kering yang tertiup angin kencang saat Aillard merentangkan sebelah tangan kosongnya.
Semua yang berdiri di sana mendadak menghentikan pergerakan mereka & tertegun membatu setelah menyaksikan kedahsyatan serangan energi yang baru saja di terima teman-teman seperjuangan mereka.
"Carilah lawan yang setara, jangan sia-siakan kemampuan kalian hanya untuk aku kasihani!"
Prajurit yang semula terkesima itu langsung tersadar dengan ucapan sarkasme Aillard.
"Kami tidak menerima perintah, selain perintah dari Komandan kami!"
"Tak peduli sekuat apa dirimu sebagai seorang Raja, jika hanya satu orang saja kami rasa bukan masalah. Bahkan seekor gajah pun akan tumbang oleh ribuan tentara semut!" salah satu pemimpin pasukan berucap lantang.
Aillard terdiam, sebuah senyum miring menjadi respons atas segala ucapan yang di dengarnya. Ia kemudian turun dari hewan tunggangannya & berdiri beberapa meter di depan kerumunan pertahanan prajurit musuh.
"Aku sangat menghargai keberanian kalian & sangat mengerti dengan ucapan kiasan yang kalian berikan. Tapi, bukankah mengukur kemampuan seseorang hanya dari jumlah adalah sebuah pemikiran bodoh?"
Semua yang ada di sana hanya terdiam tanpa mengurangi kesiagaannya.
"Jika kalian mengasumsikan perbandingan sebagai suatu kemenangan mutlak, maka akan kutunjukkan apa arti dari sebuah perbandingan itu sendiri."
"Cepat serang dia!"
Merasa telah di rendahkan, dengan percaya diri mereka pun berbondong bersatu & hendak menyerang.
"Bodoh!"
Teriakan menggelegar dari seseorang yang tak asing bagi Aillard membuat pergerakan ratusan prajurit itu terhenti.
"Yang Mulia ... ?!"
"Apa yang di katakannya benar, kalian hanya akan menambah daftar korban gugur di camp medis saja jika masih bersikeras ingin melawan orang yang telah berhasil membantai salah satu unit pasukan elite kita!"
KAMU SEDANG MEMBACA
XAVIER & THE 7 PRINCES OF THE WIND
Fantasiakebencian merupakan emosi yang sangat kuat, sama kuatnya dengan cinta. Ia melambangkan ketidaksukaan, permusuhan, dan antipati untuk seseorang, sebuah hal, barang, atau fenomena. Hal ini juga merupakan sebuah keinginan untuk menghindari, menghancurk...