bab 03

35 11 1
                                    

Happy reading 💐

   Matahari perlahan-lahan mulai memunculkan diri dari arah timur. Langit berwarna jingga dengan kombinasi warna biru cerah terlihat seperti sebuah lukisan sesekali burung-burung terbang berkelompok menambahkan suasana sejuk di pagi hari. Angin mengayun menggoyangkan dedaunan di setiap pohon menimbulkan suara desiran halus. Suasana yang menenangkan untuk perjalanan kali ini. Abe begitu menikmati pemandangan di sepanjang jalan, pohon-pohon pinus dan cemara berdiri kokoh di setiap sisi jalan kiri dan kanan. Dibukanya jendela mobil kali pertama angin menyapa, rambutnya jadi ikut terbang akibat terpaan angin. Sinar matahari yang terlihat dari sela-sela pepohonan menerpa wajah Abe membuatnya sedikit menyipitkan mata.

Melihat putranya begitu menikmati pemandangan, Aryo sedikit melambatkan laju mobilnya agar anaknya bisa lebih leluasa menikmati pemandangan pepohonan pinus dan cemara di setiap sisi kanan dan kiri jalan. Jalanan yang di lalui menanjak dan juga berkelok. Abe menghirup rakus udara segar, dia bisa merasakan aroma khas wilayah dataran tinggi, rasa kesalnya sontak menghilang.
Abe dan kedua orang tuanya sedang menuju ke tempat dimana Abe akan bersekolah dengan lingkungan baru dan suasana yang baru. Aryo memilih sekolah ini karena tempatnya yang terletak di bukit dataran tinggi jauh dari kota dengan suasana yang menyejukkan dan menenangkan.

Silhouette high school sebuah sekolah menengah atas favorit yang terkenal akan kualitas murid dan tentang bagaimana mereka mendisplinkan murid. Sekolah asrama yang terletak di bukit dataran tinggi jauh dari kota ini terbilang sangat ketat dalam mendidik para murid. Sekolah ini terkenal di kalangan atas tak heran jika banyak dari anak pengusaha kaya, pejabat tinggi, dan artis bersekolah disini. Dengan fasilitas lengkap, metode pembelajaran menggunakan teknologi canggih di dampingi oleh guru-guru yang berkualitas, murid-murid yang masuk juga berkualitas. Silhouette juga menerima murid-murid bermasalah, mendidik, dan mendisiplinkan mereka. Kebanyakan murid bermasalah ini adalah murid pindahan, dan terbukti dari hasil bagaimana para guru mendidik murid bermasalah menjadi berprestasi. Tak heran bila banyak orang tua yang anaknya bermasalah berusaha menyekolahkan mereka di silhouette high school.

Perjalanan yang di tempuh sekitar satu jam, sampailah mereka ditempat tujuan. Hal pertama yang menyambut mereka adalah sebuah gerbang menjulang dengan tulisan silhouette di tengah logo burung garuda.
Gerbang memiliki sistem otomatis dengan prosedur ketat. Sebelum masuk Aryo harus menunjukkan kartu identitas orang tua siswa yang sudah diberikan oleh pihak sekolah di sebuah layar kecil berbentuk persegi yang menempel di sisi kanan dinding gerbang dan setelah itu gerbang akan otomatis terbuka. Abe hanya bisa menganga melihat luasnya sekolah barunya ini. Mobil mereka mulai memasuki area sekolah. Di tengah terdapat air mancur indah dengan patung kuda ditengah nya. Sebelah kanan terdapat taman bunga mawar dan tulip. Indah hanya kata itu yang bisa Abe ijabarkan. Di sebelah kiri terdapat lapangan pacuan kuda. Sekolah ini terlihat seperti castle jika kalian ingin tau bangunan silhouette high school terlihat seperti Oxford university.

Setelah memarkirkan mobil mereka berjalan memasuki area dalam sekolah.
"Pa emang bener ini sekolah asrama yang papa bilang ? Abe sekolah disini ? Yang bener aja, papa gak lagi salah tempat kan ini sekolah malah keliatan kayak sekolah para anak bangsawan" ucap Abe memberi banyak pertanyaan sedikit tak percaya. Jika Abe disuruh memilih dia lebih memilih sekolah lamanya, walaupun sekolah ini unggul tapi dia tidak akan bisa membolos lagi dan dia tidak akan bisa menjaili guru lagi. Abe menerawang jauh dan bisa dia tebak bahwa guru-guru disini pasti isinya kiler semua gak ada yang asik dan bisa di jailin, huftt membosankan.

"Ya menurut kamu papa sedang bercanda? Papa sengaja pilih sekolah ini biar kamu gak jadi anak bandel lagi" Abe melotot mendengar penuturan papanya, dia beralih ke arah mamanya meminta jawaban yang pasti. Dia berharap bahwa ternyata ini hanya touring saja. Melani hanya mengedikkan bahu sebagai jawaban atas tatapan Abe.

Silhouette (slow update) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang