bab 10

10 4 0
                                    

Happy reading 💐

    Hari ini semua murid silhouette high school, di bebaskan dari kegiatan pembelajaran. Kegiatan perlombaan yang di selenggarakan untuk merayakan hari ulang tahun silhouette yang ke enam telah di mulai. Semua murid di wajibkan memakai seragam olahraga. Perlombaan dilaksanakan selama dua hari, dan hari ketiga adalah puncak pementasan. Semua murid begitu gembira dan sangat antusias. Perlombaan yang di selenggarakan selama dua hari meliputi; sepakbola, dan lomba makan kerupuk.

Mading

Perlombaan yang di adakan hari ini adalah sepakbola

Lomba sepakbola :
Kelas 10 IPS 1 vs 10 IPS 2
Kelas 10 IPA 2 vs 10 IPA 1
Kelas 11 IPS 1 vs 12 IPA 1
Kelas 11 IPA 1 vs 12 IPS 2
Kelas 11 IPS 2 vs 12 IPS 1
Kelas 11 IPA 2 vs 12 IPA 1

Lomba makan kerupuk dilaksanakan pada hari Jumat

Kelas 10 IPA 1 vs 11 IPS 1 vs 12 IPA 2
Kelas 10 IPS 2 vs 11 IPA 1 vs 12 IPS 1
Kelas 11 IPS 2 vs 10 IPA 2 vs 10 IPS 1
Kelas 11 IPA 2 vs 12 IPS 2

"Wihh keknya bakalan seru nih"  ucap Barra setelah membaca pengumuman di papan Mading. Barra menyikut lengan Abe yang sedari tadi hanya diam. Abe sama sekali tidak berminat dengan kegiatan perlombaan. Abe sedikit menunduk menoleh ke arah Barra karena tubuh Barra yang sedikit pendek darinya.

"Apa an?"

"Lo ikut lomba sepakbola aja, gue jamin lo bakal jadi terkenal, lo kan ganteng" ucap Barra sembari mengerling genit. Abe bergidik ngeri melihat tingkah Barra, dia langsung otomatis mundur selangkah ketika Barra mulai menoel dagu Abe, mencoba menggoda.

"Sinting ya lo!! Lagian gue gak tertarik ikut lomba begituan, alias gue gak bisa main sepakbola" dengus Abe sembari mendorong kening Barra menggunakan jari telunjuknya agar menjauh.

Barra cekikikan geli, melihat ekspresi kesal Abe. Sangat menyenangkan jika menggoda Abe seperti ini. Wajahnya terlihat konyol, Barra tak ada henti-hentinya tertawa geli sepanjang perjalanan di koridor hingga sampai di kelas pun, dia sama sekali tidak berhenti cekikikan.

Abe menghela nafas lelah. Ada apa dengan Barra hari ini? Abe terheran-heran dibuatnya. Apa dia habis jatuh dari kasur?

"Gak panas, suhunya normal" ucap Abe setelah memeriksa suhu tubuh Barra, dengan menempelkan punggung tangannya di dahi Barra lalu di tempelkan di dahinya.

"Ya iyalah orang gue gak sakit" kini beralih Barra yang kesal. Abe masih mengulangi hal yang sama, mengecek dahi Barra.

"Yakin lo? Hari ini lo ketawa-ketawa sendiri kayak orang gila. Kan aneh, makanya gue cek siapa tau ternyata lo lagi sakit, sakit jiwa mungkin"

Barra langsung menggeplak kepala Abe dengan susah payah, ya kalian tau lah Barra kan pendek. Bisa-bisanya si jangkung ini berpikir bahwa dirinya sedang sakit jiwa, huh sungguh terlalu.

"Sekate-kate lo kalo ngomong" ujarnya kesal sembari mengerucutkan bibirnya yang malah terlihat konyol, bukan imut.

"Eww gak usah monyongin tuh bibir,  lo jadi keliatan kayak monyet bhahaha" ledek Abe sembari mencapit bibir Barra.  Barra terus ngedumel tak jelas sembari menyentuh bibirnya.

Abe yang sedang menertawakan Barra, terhenti ketika ada dua cewek sekelasnya menghampiri Abe dan Barra. Dengan malu-malu keduanya mencoba berbicara.

"Haii manis, ada apa nih kalian datengin kita. Ohh gue tau pasti kalian berdua mau bilang suka kan sama gue, atau pasti kalian mau bilang kalau gue ganteng banget hari ini"

Silhouette (slow update) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang