minal aidzin wal faidzin all! mohon maaf kalo aku suka ngangenin😓😓
kalian pasti nunggu kejutan yang aku janjiin itu yaaa? bab ini anggap aja kejutan permulaan hahaha.
baca ini duluu. JANGAN LUPA SPAM KOMEN YANG BANYAAAKKK🥺🥺
jangan lupa basmallah ya ges yaa
happy reading!
enjoyy!
💗💗💗
Satu tahun berlalu, Jefrian juga sudah memegang kekuasaan penuh di salah satu cabang kantor milik Papa nya. Sudah atas namanya, sekarang Jefrian bukan lagi sebagai anak kuliahan yang pusing mengurusi skripsi, Jefrian sekarang sudah jadi bos, ya walaupun bukan di kantor pusat.
Pun, bayi kembar juga sekarang sudah berumur satu tahun dua bulan. Tidak terasa waktu berlalu secepat ini.
Hari ini, hari nya Jefrian buruk. Dia memiliki masalah dengan Berlian, masalah salah paham. Berlian mengira Jefrian selingkuh, padahal perempuan yang sedang duduk bersamanya di kafe waktu itu adalah sekretaris dari kliennya, bukan siapa-siapa. Dan kebetulan Berlian melewati tempat dimana Jefrian melakukan pertemuan penting dengan kliennya, dari situlah kesalah pahaman itu terjadi. Omong-omong tentang Berlian, perempuan itu sekarang sibuk mengurus butiknya. Walaupun sibuk dengan pekerjaan masing-masing, mereka selalu menyisakan waktu untuk sekedar bertemu dan bercengkrama berdua.
Dan sekarang, Jefrian sedang berada di salah satu club besar di daerah dekat kantor milik Ray-sahabatnya yang juga partner kerjanya. Saking pening nya kepala karena ada beberapa masalah kantor yang ia kelola ditambah lagi karena Berlian, Jefrian menyanggupi ajakan Ray untuk datang ke sini. Mereka bukan hanya berdua, ada satu pemuda lagi bernama Rico di sana.
Awalnya Jefrian tidak memiliki niat untuk meminum lebih dari setengah botol, karena dia harus pulang dan menyetir mobilnya sendirian, jadi dia tidak boleh minum banyak, tidak boleh kobam. Tetapi dia lupa dengan niat awalnya yang malah keterusan meminum sampai beberapa botol, sampai-sampai Rico dan Ray saling pandang.
"Tenang aja, gue minum sedikit, ga akan mabok," katanya saat baru saja duduk dan meraih botol minuman keras di mejanya.
"Anjir Jef, lo kok jadi keterusan minum anjir?!!" Ucap Ray sambil menjauhkan botol minuman keras itu dari jangkauan Jefrian. "Anjing, kayanya udah teler dia," sahut teman yang satunya-Rico.
"Hah... Hahaha apaan sih looo!" Racau Jefrian sambil merebut paksa botol minuman dari tangan Ray. "Siniiii itu punya gue."
"Punya lo punya lo, mana ada gitu kunyuk. Udah yuk, gue anter pulang. Makin gila nanti lo kalo kebanyakan minum."
KAMU SEDANG MEMBACA
Keluarga Dadakan [END]✅
General FictionKita tidak pernah tahu apa yang akan semesta lukiskan untuk hidup kita.