BAB 23; lepas kendali.

1.1K 176 62
                                    

dikulum dikunyahhhhassalamu'alaikum semuanyahh!😭

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

dikulum dikunyahhhh
assalamu'alaikum semuanyahh!😭

opening baruuu hahaha.

JANGAN LUPA TINGGALKAN BANYAK KOMENTAR DI BAB INI!!

⚠️KAWASAN WAJIB KOMENTAR.

yg ga komentar, kalo tidur merem😏👍🏻

SELAMAT MALAM, SELAMAT MEMBACA BAB YANG HAMPIR 4RIBU KATA INI!!!

(beneran mau 4ribu kata, aku sedih kalo yg komen sepi)

'ღ'-'ღ'-'ღ'

Seorang anak akan sangat kebergantungan pada Ibu nya. Termasuk Jenara. Anak adalah orang yang sedikit-sedikit akan mencari Ibu. Pulang dari pergi sebentar, yang di cari Ibu. Mimpi buruk, bercerita pada Ibu. Cerita tentang kisah sekolah juga, yang paling nyaman adalah bersama sang Ibu. Begitu pun Jenara. Dia sangat bergantung dan sangat menyayangi Mama, terlebih setelah Ayah nya meninggal, Jenara hanya tinggal berdua bersama Mama—membuat hubungannya dengan Mama yang sangat dekat, semakin dekat lagi.

Jenara memang bodoh, mengapa dalam setiap langkah hidupnya, dia masih enggan berbicara pada Mamanya, dalam hal kecil sekalipun. Dan kini, terasa sekali sesalnya karena Mama nya harus pergi bahkan sebelum dia memberi kabar dan memberi tahu Mama tentang yang saat ini dia alami; tentang kehamilannya.

Itu jadi sesal terbesar.

Jenara yang salah.

Jenara kehilangan.

Hingga kini, dari petugas pencari korban jatuhnya pesawat di TKP, belum memberikan kabar bahwa Mama nya di temukan. Statusnya masih menjadi korban hilang.

Seminggu lebih tanpa kemunculan Mama, tanpa chat dan tanpa telepon bersama Mama, rasanya sangat menyedihkan. Jenara sangat kehilangan Mama Yura, karena hanya dia keluarga yang satu-satunya Jenara punya.

Sampai Tuhan merampas Mama nya dengan meninggalkan jutaan ribu kenangan untuk Jenara di tambah lagi dengan ribuan sesal yang bersarang dalam hatinya.

Entah apa maksud dunia yang dengan tega memisahkan Ibu dan anak tersebut. Memaksa selesai cerita bahagia milik Jenara dan Yura.

Bibirnya boleh berucap ikhlas, bibirnya juga boleh berucap rela, tapi mengikhlaskan dan merelakan tak semudah itu. Apalagi tentang sosok sang ibunda kandung yang sudah mengenal Jenara dari saat dia bahkan belum memiliki umur, sampai sekarang ini.

Jenara juga masih sering bertanya-tanya, kenapa Mama harus pergi dan meninggalkan di saat dia sedang sangat membutuhkan? Kenapa harus Mama yang naik pesawat itu? Kenapa harus Mama yang ada dalam jam penerbangan tersebut? Dan... kenapa Mama harus pergi sebelum Jenara bilang bahwa sebentar lagi beliau akan segera memiliki cucu.

Keluarga Dadakan [END]✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang