yuk bisa yuuuk spam komen yang banyak kaya bab sebelumnya🥺☝🏻
seneng banget jujuuur baca-bacanya.
gengski aks tida memaksa klian buat vote, itu terserah dari kalian aja. but, aku maksa buat komen sich😁🙏🏻
selamat malam, selamat membaca, semoga menikmati!🫶🏻
warning ada bahasa yg vulgar/kurang pantas/kurang tepat, aku minta maaf.
'ღ'-'ღ'-'ღ'
"Masih sering mual, Jen?"
Hari ini Jenara datang ke rumah sakit seorang diri. Si kembar dia titipkan kepada Malvendra yang kebetulan tidak memiliki jam kuliah. Dia ada di ruangan dokter Karin—dokter yang memeriksanya. Sebenarnya, ada dokter lain yang memeriksa kandungan Jenara tadi, namanya dokter Ayu sebagai dokter khusus kandungan. Karin memang bisa memeriksa dan paham tentang kandungan, tetapi dokter Ayu yang lebih ahli dan lebih mengerti.
Omong-omong, Jenara sudah dekat dengan Karin karena memang dari pertama kali datang pemeriksaan di rumah sakit ini, Jenara meminta Karin yang mendampingi dan memeriksanya. Juga, Karin ini merupakan orang yang mudah berbaur sehingga dia bisa menjadi teman dan pendengar baik untuk Jena walau baru saja saling mengenal.
"Kadang Kak, masih suka mual. Tapi jarang."
Karin mengangguk, "maklum lah, menuju trimester dua." Tanggapan dokter itu membuat Jenara tersenyum kecil. Karin menepuk bahu Jenara, "nikmatin aja."
Jenara mengangguk, "tapi gue masih ngga nyangka..."
"Engga nyangka kenapa?" Karin mengernyit heran.
"Gue bener-bener baru sekali ngelakuin hubungan badan sama dia, Kak..."
Jadi ini yang membuat Jenara kepikiran dan tidak menyangka seperti yang baru dikatakan? Karin tertawa kecil. Tapi menurut Jena tawa itu merupakan tawa yang menyebalkan.
"Hahaha berarti benih nya si Jefrian kualitas super Jen." Ucapnya bercanda dengan tawa yang belum usai.
Jenara menatap dokter di depannya dengan pandangan jengah. "Gue serius Kak!"
"Gini ya Jen, walaupun baru sekali hubungan sex, tapi sperma udah bertemu sama sel telur lo, apalagi lo ngelakuin itu tanpa pake pengaman, jadi ya bisa aja hamil, kaya lo gini. Apalagi, di umur yang lo sekarang ini, lagi ada di masa subur-suburnya, ya wajar aja kalo lo hamil. Ga usah kaget."
Jenara terdiam, jadi begitu?
"Udah, ngga usah dipikirin. Lo harus fokus mikirin kehamilan lo ini. Semoga janinnya tetep sehat di dalam perut lo."
KAMU SEDANG MEMBACA
Keluarga Dadakan [END]✅
Ficción GeneralKita tidak pernah tahu apa yang akan semesta lukiskan untuk hidup kita.