gais, kenapa ya agensi seolah tutup mulut perihal rumor itu? kenapa ga konfirmasi atau klarifikasi atau speak up ke khalayak? kalo kaya gini, kasian artisnya, apalagi jennie yang malah dapat ujaran kebencian dari orang banyak. pls, jangan sakitin jennie. dia udh banyak banget nerima kesedihan di dunia industri ini:(
maaf yaaa kalo kemaleman haha.
JANGAN LUPA TINGGALKAN KOMENTAR SEBANYAK-BANYAKNYA. AKU MAKSA.
'ღ'-'ღ'-'ღ'
Akhir-akhir ini, semua orang bersikap overprotektif pada kandungannya. Sedikit-sedikit, yang di tanya kandungannya. Sedikit-sedikit yang dikhawatirkan janinnya.
Jenara pastinya senang karena secara tidak langsung, dia juga turut diperhatikan. Tapi tetap saja, tujuan utama mereka adalah calon bayinya.
Bahkan Mamanya Jefrian alias Mama Vina pun, sekarang hampir setiap pagi datang untuk memastikan makhluk yang akan lahir empat bulan lagi. Iya, sudah lima bulan usianya.
Lima bulan ini, Jenara malah sering mual dan muntah, pusing juga kadang-kadang. Beberapa kali juga minta sesuatu kepada suami atau biasa disebut ngidam. Tapi tenang, Jenara bisa menghindari sesuatu seperti bau-bauan yang menyengat, mengontrol makannya dengan baik juga.
Malam ini, Jenara sudah menyiapkan makanan untuk makan malam. Tadi memang dia sempat masak beberapa makanan. Emak Yaya banyak mengajarkan cara memasak, jadinya Jenara sudah bisa sedikit demi sedikit.
Sedangkan Raya, dia diberi amanat oleh Jenara untuk menjaga si kembar yang sudah tidur sampai acara masaknya selesai. Abang dan Kakak kompak tidur setelah di jemput oleh Jefrian dari rumah Mama dan Papa. Tadi, Mama mertua Jenara itu memang menculik si kembar dengan alasan Gema dan Opa kangen, siangnya engga dibiarkan tidur dan katanya asik mainan, jadi mungkin bayi-bayi itu sorenya mengantuk, dan jadinya tidur.
Oh, belum diberi tahu ya? Semenjak Emak Yaya resign, Raya yang menggantikannya. Baik Jenara dan Jefrian juga sama-sama setuju. Kalau kata Jenara, bisa dijadikan teman, apalagi umur yang tidak terlalu jauh. Walaupun masih lebih unggul Emak Yaya dari semua sudut pandang, tapi Jenara cukup senang ada Raya yang membantunya dan menemani dalam kegiatan sehari-hari.
Jenara tersenyum senang saat melihat makanan-makanan buatannya tersusun rapi di meja. Kemudian dia kembali ke kamar, mau beristirahat.
"Raya, aku udah selesai masaknya. Kamu boleh keluar, biar aku yang jaga Abang sama Kakak, sambil aku istirahat sebentar. Kamu panggil Jefrian buat makan dulu, ya? Kamu makan juga gih, sekalian. Terus boleh pulang, soalnya kerjaan kita kan udah selesai."
Raya mendongak saat mendengar ucapan Jenara, lantas tersenyum lebar dan mengangguk. "Oke kalo gitu. Kamu istirahat ya?"
Jenara terkekeh saat Raya mengusap bahunya, "iya, makasih Raya!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Keluarga Dadakan [END]✅
General FictionKita tidak pernah tahu apa yang akan semesta lukiskan untuk hidup kita.