BAB 17; jangan beri tahu Jenara dulu.

1K 166 36
                                    

bab ini juga aman kok, kayanya😭🙏🏻

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

bab ini juga aman kok, kayanya😭🙏🏻

AYOOO BANYAKIN LAGI KOMENNYAA, aks sudah dabel ap loh ini wkwk

selamat malam, selamat membaca, semoga suka, semoga menikmati, dan... enjoyyy!!!

basmallah dulu...

'ღ'-'ღ'-'ღ'

Jenara mendadak gelisah saat Jefrian baru saja keluar dari rumah untuk berangkat bekerja ke kantornya. Jenara bangkit dari ranjang dan keluar kamar untuk mencari Abang dan Kakak yang sedang bermain dengan Emak, kayanya.

"Emak... Jeff udah berangkat ya?"

"Iya, baru aja keluar. Kenapa, nak?"

Jenara menggeleng pelan lalu duduk di sofa sambil memperhatikan Abang dan Kakak yang sedang asyik bermain. "Emak, Jena pengen ceker kecap deh. Boleh ngga?"

Emak yang melihat itu tersenyum tetapi terdiam. Melihat reaksi Emak yang tidak menjawab perkataannya itu lantas melunturkan senyum yang terpatri di wajahnya yang ayu—cuma dia ga sadar aja. Jenara beneran pengen banget makan itu. "Mak... ngga boleh ya?"

"Boleh kok, boleh. Tunggu tukang sayur lewat di depan ya, nak..."

Jenara tersenyum sumringah setelah mendengarnya. Dari bangun tidur tadi, tiba-tiba dia ingin memakan ceker kecap.

Jenara duduk di karpet berbulu di bawah sofa lalu mencium kening kedua kesayangannya lalu dengan gembira berucap. "Abang sama Kakak nanti juga harus mam ceker kecap buatan Nenek Yaya! Pokoknya harus doyan, kita makan sama-sama sama Buna, sama Nenek juga yaa. Makan semuanya." Ucap Jenara agak maksa.

Jenan yang semula sedang memegang kerucut plastik di tangannya lantas melongo melihat ekspresi Buna nya yang semangat sekali. "Kakak ngapain liatin Buna? Cantik ya?"

"Nonononooo..." Naren menyahut dengan ocehannya sambil menggeleng, seolah menjawab ucapan Jenara tadi.

"No? Bunda ngga cantik?"

"Dadadada. Huh!..."

Jenara yang tidak paham bahasa bayi hanya terdiam lalu membiarkan si kembar bermain lagi. Kata Emak, biarkan saja asal jangan sampai menangis, yang penting diawasi dan diperhatikan supaya engga main yang berbahaya.

"Mak..."

"Kenapa?"

"Emak punya anak berapa?"

Tiba-tiba ke-kepoan Jenara muncul. Dia mendadak menjadi seorang wartawan dan Emak menjadi narasumbernya hari ini.

"Emak punya anak tiga, nak."

"Yang pertama cewe apa cowo?"

Emak terkekeh, benar-benar menjadi wartawan ini mah Jenara. "Cowo. Sudah berumah tangga."

Keluarga Dadakan [END]✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang