BAB 16; interaksi

924 172 73
                                    

halooo all, apa kabare?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

halooo all, apa kabare?

semoga baik.

yuk bisa yuuk komentar yang banyak, spam sumpah deh aku nunggu spam nyaa wkwk😭😭

selamat membaca, semoga suka dan menikmati, enjoyy!!!

'ღ'-'ღ'-'ღ'

Jenara bersyukur karena calon bayi yang sedang dia kandung ini tidak banyak meminta. Dia tidak banyak menyusahkan. Sejauh ini juga Jena ngga banyak ngidam yang aneh-aneh, semua aman. Ya, walaupun Jenara kadang-kadang masih sering mual-mual, tetapi itu merupakan hal wajar bagi orang hamil, apalagi saat umur kehamilannya masih muda. Kata Karin, tidak perlu dikhawatirkan karena keadaan janin sehat. Kata Emak juga begitu, tidak perlu dikhawatirkan, intinya.

Kemarin Jenara baru saja check up lagi. Sendiri.

Jenara tidak mau diantarkan oleh Jefrian walaupun pemuda itu sudah berulang kali menawarkan. Si kembar dititipkan bersama Emak Yaya di rumah. Sejujurnya, kata-kata Karin kemarin berhasil membuat Jenara agak kepikiran.

"Bayi lo baik-baik aja, Jen.Gue seneng liatnya. Denger deh, detak jantungnya..." Jenara tersenyum saat mendengar detak jantung anak dalam perutnya.

"Sesekali ajak ngomong anaknya, ajak ngobrol gitu..."

"Iya, gue juga sering ngajak ngobrol dia kok." Jenara dibantu Karin untuk duduk kembali di sofa dalam ruangan tersebut.

"Ayahnya juga sering ngajak ngobrol?"

Jenara menggeleng. Buat apa? Dia rasa, dia juga udah cukup kok ngajak bayi itu ngobrol. Jefrian ngga perlu. Karena memang Jenara benar-benar ngga mau dekat-dekat sama Jefrian.

"Ayahnya juga harusnya ajak ngobrol baby, biar baby di perut lo ini tau suara Ayahnya. Biar dia juga ngerasain kasih sayang Jefrian juga Jen."

Jenara terdiam melamun sampai-sampai tidak sadar Jefrian masuk ke dalam kamar. Jenara tersentak dan melihat raut wajah Jefrian yang terlihat sangat lelah. Terdengar juga beberapa helaan napas dari pemuda itu.

Biasanya, saat Jefrian pulang kantor, dia akan bertanya kepada Jenara sudah makan atau belum? Kadang juga bertanya apa si kembar nakal? Bagaimana perkembangan bayinya? Tetapi untuk malam ini agaknya pemuda itu sedang lelah. Sedari masuk tadi bahkan hanya diam dengan raut datar.

Apakah Jefrian sedang memiliki masalah?

Jefrian melepas jas lalu dasinya, menggantungkan pakaiannya pada tempat biasanya lalu mengambil handuk dan masuk ke kamar mandi untuk membersihkan diri beberapa menit. Setelah selesai mandi dia keluar dari kamar mandi sudah dengan kaos hitam lengan pendek dan celana hitam panjang kemudian mendekat ke arah keranjang bayi Naren dan Jenan untuk memastikan bahwa bayi itu sudah tidur.

Keluarga Dadakan [END]✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang