Sekolah

1.1K 80 3
                                    

Terlihat aether yang berdiri di depan cermin dengan memakai seragam sekolah lengkap. Hanya berdiam diri sembari melihat pantulan dirinya di cermin.

"Apakah aku kurang imut? Kurang cantik?" Tanyanya kepada dirinya sendiri

"Kenapa childe terlihat tak tertarik padaku?" Lanjutnya

Dirinya melamun dengan pikiran bertebangan kemana mana. Entah apa yang sedang dipikirkan olehnya.

"Aetherr!! Turun!! Kita sarapan sekarang" teriaknya dan membuat dengung telinga yang mendengarnya.

Sembari mengusap telinganya aether pun berteriak "Iya!! Aku segera turun!!"

Aether keluar dari kamarnya dan berjalan menuruni tangga. Pandangan matanya tegas dengan dagu diangkat ke atas bak tuan muda yang sempurna.

"Pagi semuanya" sapa aether

"Pagi aether" ucapnya

"Pagi son, cepat duduk! Kita mulai sarapan sekarang"

Aether yang mendengarnya pun segera melaksanakan perintah orang yang sudah membesarkannya itu.

Selesai sarapan dia segera keluar dari mansion menghindahkan teriakan kembarannya. Berjalan ke arah halte yang jaraknya lumayan, keadaan sudah kembsli seperti sedia kala. Menurut dirinya.

Sesampainya disekolah, tatapan siswa dan siswi yang mengarah kepadanya terlihat seperti tatapan bingung.

"Ada apa dengan mereka?" Gumamnya

Aether pun mengacuhkan tatapan yang mengarah padanya, dan berjalan ke arah kelasnya. Saat memasuki kelas, ada seorang siswi yang berteriak ke arahnya.

"KYAA, LO MASIH HIDUP??!!" teriak salah satu siswi disana

Aether hanya memberikan tatapan bingung kepada mereka sembari menaikkan salah satu alisnya.

Kaeya yang tau tatapan itu pun menghampiri sang sepupu dan segera merangkulnya. Membawanya kebangku mereka sembari tertawa kecil.

"Ada apa?" Bisiknya pelan

Kaeya hanya tertawa mendengarnya "ah hanya terdapat rumor yang menggelikan tentangmu"

Aether hanya menatap bingung ke arah kaeya "rumor apa?"

"Rumor tentangmu yang sudah pergi ke alam lain" katanya

Aether hanya cengo mendengarnya dan tanpa sadar dia menunjukkan raut lucunya.

"Muka kamu lucu" bisik kaeya sembari terkekeh pelan

Aether merinding saat mendengar kekehan dari sang sepupu. Akhirnya dia hanya mengangkat bahu acuh.

Guru pun masuk ke dalam kelas dan mulai mengajar di depan. Semua murid diam memperhatikan dan sesekali berbicara saat ditanya.

Aether menggerak gerakan kakinya pelan, berharap bahwa dia bisa menahan untuk tidak izin pergi ke toilet untuk membuang air kecil.

Tapi saat dia rasa bahwa dia tidak bisa menahannya, aether pun mengangkat tangannya. "Permisi bu, saya izin ke toilet" ucap aether

"Silakan tu- ekhem aether"

Aether yang mendengarnya tidak sadar tersenyum, sangat tipis sampai sampai tidak ada yang bisa melihatnya. "Terimakasih bu"

Dia pun berjalan keluar kelas dan menuju toilet terdekat. Sesampainya dia di toilet, dia segera membuang hasratnya terburu buru.

Setelah merasa lega dia menaikkan kembali celananya, dan tidak lupa mengancinginya. Setelah itu dia mencuci tangannya di wastefel.

MineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang