Aether

970 66 0
                                    

Pemuda yang menutup matanya selama berhari hari itu akhirnya membuka matanya. Dia membuka matanya dengan perlahan dan menyeimbangkan penglihatannya dengan cahaya lampu yang menyala.

Telinganya berdengung, entah karena apa. Pemuda itu merasa bahwa tubuhnya seperti akan hancur. Sakit semua.

"Aether aether, ayo pelan pelan" ucap seseorang

Aether hanya bisa diam, memperhatikan mereka yang berada didalam kamarnya. Dia ingin berbicara tapi tak bisa.

"Bisa liat aku kan aether?? Kamu mau apa?? Minum??" Tanya perempuan itu

Aether hanya menggeleng dan membuat perempuan di depannya itu menghela nafas. Aether berusaha untuk mendudukkan dirinya tapi di tahan oleh seorang lelaki disebelahnya.

"Tiduran aja" katanya sambil menahan badan aether

Aether mengedipkan matanya pelan dan berusaha tersenyum walau tak terlihat.

"Arther bangunnya lama banget sih" gumam lumine

Aether hanya tersenyum, tidak ingin membalas apapun.

"Cepet sembuh oi!! Terus berangkat sekolah lagi!!" Seru kaeya sambil memukul kaki aether.

Aether meringis, kakinya sakit karena dipukul tadi. Lumine yang melihatnya langsung memukul kepala kaeya dengan keras

Bugh
"Kaeya bodoh! Aether masih sakit" omel lumine

Kaeya mengusap usap kepalanya yang dipukul "Perasaan aku mukulnya gak keras loh"

"Tetap saja, aether kan masih sakit" timpal kazuha

Kaeya yang merasa dipojokkan langsung mendengus, merasa dirinya sudah kalah.

"Aether cepet sembuh ya, aku mau ngomong sesuatu" ucap lumine

Aether menaikkan alisnya, rasa penasaran membuncah di benaknya "A-apa?" Katanya pelan

"Ahhh aether bicara!! Aether bicaraa, kalian denger itu kann!!" Heboh venti

"Dengerlah bodoh!!" Ucap kaeya sambil menginjak kaki vanti

"Kamu kenapa sih?? Aku ada salah ya sama kamuu??" Ucap vanti sambil menunjuk muka kaeya

"Ada!! Kamu berisik banget!"

"Lohh, mulut mulut aku. Kok kamu yang marah?? Tuan rumahnya aja engga tuhh"

"Kan a-Kalian!! Jangan berisik!!" Perkataan kaeya terpotong oleh lumine, dia marah.

"Kalian kalau mau tengkar, didepan aja!! Ini aether baru bangun lohh!! Kalau dia pusing gimana??" Marah lumine dengan mata yang melotot lucu

"Maaf, kita salah" ucap mereka bersamaan sembari menundukkan kepalanya

"Huhh" lumine memalingkan mukanya

"Udah udah, gak usah marahan. Gak bagus" timpal kazuha

"Ituu, merekaa!!" Kata lumine sambil menujuk venti dan kaeya

"Iya iya udah cantik" ucapnya

Telinga aether panas mendengar pertengkaran didepannya itu, dia mengerutkan keningnya. Berharap ada yang tau bahwa dia merasa terganggu.

"Aether kenapa??" Tanya karya

Aether meniup niup angin yang tak terlihat di depannya itu. "Ha? Kenapa sih ther?? Mau minum?"

Aether menggelengkan kepalanya, dan kembali meniup niup udara itu lagi. "Ha? Apa sih?? Ruangannya panas?"

Akhirnya dia menyerah dan menggembungkan mulutnya itu, dia ngambek.

MineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang