Childe menarik tangan aether dengan kasar hingga aether meringis dibuatnya. Bahkan childe mendorong aether kasar ke dalam mobil dan menancapkan gas tanpa ragu.
Aether meringkuk di kursi penumpang sembari melepaskan kancing kemejanya satu persatu. Dia berusaha menuntaskan hasratnya di dalam mobil tersebut. Celana panjangnya terlepas entah kemana, menyisakan dalaman saja.
Childe melihat ke arah spion dan menghela nafasnya. Dia menggeram dan mempercepat laju mobil itu. Hingga beberapa saat mereka sampai di apartement milik childe.
Childe menggendong aether ala bridal style dan berlari menuju kamarnya. Dia menendang pintu itu kasar, kemudian dia melempar aether ke atas kasur.
Dia merangkak dan menindih aether. Memegang dagunya dan mengusap pipi submisifnya dengan sensual. Childe menelan ludahnya kasar saat melihat calonnya itu terlihat sangat seksi saat ini.
Mata yang sayu, bibir yang terbuka dengan air liur yang mengalir di sela sela bibirnya itu jangan lupakan keringat yang mengucur di dahinya menambah kesan seksi dan menggoda di mata childe.
Childe menggelengkan kepalanya dan berusaha untuk tidak menerkam aether saat ini. Dia mulai turun dari atas aether dengan perlahan. Namun sebelum childe memulai aksinya itu, aether menarik kepala childe dan mencium bibirnya dengan kasar.
Melumat bibir itu sembari memejamkan matanya bahkan tangannya sudah dikalungkan ke leher childe dengan anggun.
Tentu saja childe kaget dengan serangan yang tiba tiba itu, bahkan matanya sudah membola sebesar bola basket. Besar sekali. Dia cengo beberapa saat dan kemudian menyeringai.
Dipegangnya dagu aether dan melumat bibir kecil itu balik. Lidah mereka saling membelit, menimbulkan kecapan di dalam kamar bernuansa gelap itu.
Hujan tiba tiba turun seakan akan mendukung aksi kedua pemuda tersebut. Lampu sengaka dimatikan oleh childe untuk mendukung suasana kali ini agar terasa lebih erotis.
"Emhh childe" suara itu mengalun dengan indah di telinga childe dan membangunkan childe kecil yang sudah tertidur begitu lama.
Childe menekan kepala aether dan memperdalam ciuman mereka. Tangannya yang nakal meremas pantat aether dibalik dalamannya itu.
"Mmm childe, disituhh"
Akal sehat childe kembali lagi, dia sadar mereka belum boleh melakukan ini. Dia memegang prinsip untuk membobol aether setelah menikah.
Di detik itu childe terduduk tegak, dia berkeringat dingin dengan deru nafas yang tak teratur. Dia melihat telapak tangannya yang kosong itu dengan cengo.
"Childe?"
Childe menggoyangkan tubuh aether dengan kasar dengan irama maju mundur. "Aether!! Sadar! Kita belum boleh melakukan ini sekarang!"
"Mmm?" Gumam aether dengan mata yang sayu dan menggoda iman.
Childe menggelengkan kepalanya kasar sembari menepuk kedua pipinya. Dia menggendong aether dan membawanya menuju kamar mandi. Mendudukan aether dibawah shower kemudian menyalakan shower tersebut.
"Tenangkan pikiranmu sekarang dan jangan keluar sampe akal sehatmu kembali lagi!" Ucapnya dan meninggalkan aether seorang diri disana.
------
Dug dug dug
"WOII CHILDE!! KASIH AKU HANDUK!!" Teriaknya dari dalam kamar mandi.
Aether menendang nendang pintu itu dengan kasar sembari menahan malu akan apa yang dia perbuat. Dia merasa sangat murahan saat ini, bagaimana mungkin seorang tuan muda cullen melakukan hal seperti ini?
KAMU SEDANG MEMBACA
Mine
FanfictionSeorang tuan muda dari keluarga Cullen yang disegani oleh banyak orang, rela menyembunyikan identitasnya agar kehidupan sekolah dia tenang dan tidak diincar oleh musuh dari keluarga cullen. Tetapi realitanya berbeda seperti yang diharapkan sang tuan...