Misi 4

291 25 2
                                    

Lelaki bernama dainsleif tersebut tertawa keras lalu di detik selanjutnya dia tersenyum secara tiba tiba. Aether bisa merasakan bahaya dari lelaki di depannya ini.

Namun telinganya mendengar sesuatu dari atas ruangan ini. Aether mendongak lalu dia melihat sebuah kaca di atas kastil itu. "Kenapa ada kaca disana?" Tanyanya pelan

"Lihat kemana kamu sialan!" Ucap dainsleif malah. Dia hendak menerjang aether menggunakan pedangnya. Namun..

Prangg

Trang

Seorang perempuan mengangkis serangan itu dengan katana miliknya. Lalu di menengok ke arah aether sembari tersenyum kecil.

"Kamu tak apa apa arther?" Ucapnya

Aether menatap perempuan itu dengan tatapan yang tak dapat dibaca

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aether menatap perempuan itu dengan tatapan yang tak dapat dibaca. "Lumine" ucapnya

"Kamu lebih baik mundur aether, aku akan tangani ini" ucapnya penuh percaya diri

"Tapii.." ucapan aether terpotong saat pintu ruangan ini di dobrak

Brak

Muncul dua monster itu, lector dan herald. Mereka menyeringai "Muncul dua orang sekarang hahaha" tawa lector

"Yang mulia, biar kita yang tangani mereka. Anda duduk saja" ucap herald tiba tiba

Lumine menurunkan senjata miliknya dan berbalik menghadap mereka. Kemudian mengarahkan katananya kepada mereka.

"Kalian pikir? Aku takut pada kalian?" Ucapnya dengan nada yang serius

"Kazuha, kamu tangani mereka. Aku akan menangani dainsleif" lanjutnya

"Baik sayang" ucap seseorang di belakang aether tiba tiba

Sejak kapan kazuha ada dibelakang aether, tadinya kosong tidak ada apa apa disana

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sejak kapan kazuha ada dibelakang aether, tadinya kosong tidak ada apa apa disana. Namun sekarang lihat, ada seorang pemuda dibelakangnya.

"Aether kamu mundur saja, kami akan menanganinya mulai sekarang" ucap lumine tegas

Di detik itu juga terdengar suara tangkisan dan tebasan di dalam ruangan itu. Dia hendak berdiri untuk menolong kazuha, namun kazuha menaruh telunjuk dibibirnya. Menyuruh aether untuk diam saja.

MineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang