Tighnari

306 15 0
                                    

Tok tok tok

"Mr tighnari" panggilnya dengan suara yang lumayan keras, namun tidak ada sahutan sama sekali.

Tok tok tok

Dia mengetuk pintu itu sekali lagi. "Mr tighnari"

Aether berdecak kesal karena tidak ada sahutan sama sekali. "

Razor menoleh ke arah aether dan tersenyum kikuk. "Sebentar ya tuan muda. Mungkin mr tighnari ada urusan"

Aether memutar matanya malas. "Cepat! Ketuk pintu itu lagi. Kalau bisa, sampai menbuatnya risih"

"Baik tuan muda"

Tok tok tok tok

Razor mengetuk pintu itu lagi, sampai beberapa kali ketukan. "Mr tighnari? Anda ada di dalam?" Tanyanya

Tok tok tok

"Mr ti-" ucapan razor terpotong saat melihat pintu di depannya terbuka dengan sangat lebar dan menampilkan sesosok lelaki dengan pakaian labnya.

Lelaki itu menyandarkan tubuhnya di dinding dan bersidekap dada. "Siapa kalian? Ada urusan apa kalian denganku?"

Razor membungkukkan tubuhnya dan memperkenalkan dirinya sendiri. Bahkan senyuman tidak hilang dari raut mukanya sekarang ini. Razor merasa ada sesuatu yang akan mengejutkan dirinya.

"Siapa dia?" Tanya tighnari sembari melirik aether yang hanya diam dari tadi.

"Aether Cullen" Ucap aether singkat.

Tighnari menaikkan sebelah alisnya dan mengganggukan kepala, kemudian dia mempersilakan razor dan aether untuk masuk ke dalam rumahnya.

Aether melihat sekeliling rumah mr tighnari, terlihat berbagai pajangan yang sangat indah. Bahkan terdapat banyak cairan cairan aneh yang tergeletak di atas meja dengan rapi.

"Silakan duduk, maaf sedikit kacau"

Aether menganggukkan kepalanya, dan mendudukkan dirinya di sofa. Telinga kelinci itu, aether seperti pernah melihatnya. Namun dia tidak mengingat sedikitpun tentang orang di depannya ini.

"Jadi untuk apa kalian mencariku?"

Aether menaruh tabung yang dia temukan tadi di atas meja. Lalu menatap ke arah tighnari sembar tersenyum lebar. "Bisakah kau memberitahuku tentang cairan ini?"

Tighnari mengerutkan dahinya dan mengangkat tabung itu. Dia mengocok tabung itu pelan. "Sepertinya saya bisa tuan"

Aether menganggukkan kepalanya lalu menyilangkan kedua kakinya dan menatap tighnari dengan intens. "Jika ada sesuatu yang aneh, tolong beritahu padaku secepatnya" ucap aether dan diangguki oleh tighnari.

Aether berjalan mendekat ke salah satu pajangan dan memegangnya. Dia mengetuk pajangan itu dengan pelan. Bulu bulu yang berada di pajangan berbentuk 'kepala rusa' itu sungguh terasa nyata ditangannya.

Aether menggelengkan kepalanya untuk menghilangkan fikiran negativ dari kepalanya. "Kepala ini terbentuk dari bahan apa? Plastik? Besi? Atau?" Ucap aether sembari menatap tighna dengan polos.

Tighnari menoleh ke arah aether lalu tertawa kecil. Dia merasa ucapan anak kecil itu sangat lucu. "Hahaha itu kepala rusa asli tuan"

"Ha? Asli?"

"Benar"

"Sungguh? Aku tak percaya" ucapnya sembari menengok ke pajangan itu lagi.

"Saya mendapatkannya saat di sumeru ah lebih tepatnya saya berburu saat itu" ucap tighna dengan ragu dan aether hanya menganggukkan kepalanya.

MineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang