Dendam

273 22 0
                                    

Blash

Sebuah kepala menggelinding di lantai kotor itu dengan darah yang menciprat kemana mana. Bau amis menyebar di dalam ruangan itu.

Potongan jari terlihat berserakan di lantai. Terlihat seorang anak lelaki yang sedang mengusap pipi yang ternodai oleh darah.
Walau dengan wajah yang ternodai oleh darah namun tidak menghilangkan wajah manis pemuda itu.

Dia memegang katana miliknya dan menaruhnya ke sarung katana itu. Dia jongkok di depan mayat dan terkekeh pelan. Lalu melemparkan dengan keras kepala itu ke dinding hingga menyebabkan kepala itu hancur.

"Xingqiu" panggilnya

Xingqiu membungkuk sembari tersenyum kecil. "Iya tuan muda?"

Aether berbalik menghadap xingqiu dan bersidekap dada. "Sudah mendapatkan informasi tentangnya?"

"Sudah tuan muda. Seperti yang anda katakan kemarin, dia benar benar sedang di snezhnaya"

"Ada yang mencurigakan?"

Xingqiu menatap aether takut dan meneguk ludahnya. "Saya takut anda tidak percaya"

"Apa?"

"Saya mencurigai yelan, tuan muda"

Aether berjalan ke pojok ruangan dan menyeret seorang perempuan. Mulut perempuan itu tersumpal kain dan luka terlihat jelas di tubuh perempuan itu.

"Kenapa yelan?"

Xingqiu mendekat ke arah aether dan membantu aether membuka kain perempuan itu. "Dia seringkali menghilang secara tiba tiba tuan dan setiap saya tanya sesuatu tentang dainsleif kepadanya, jawaban yang dia berikan selalu tidak masuk akal" ucapnya

"Yelan ya? Cari tau lebih tentangnya dan jika dia memang berkhianat, aku akan memberikan hukuman spesial kepadanya"

"Baik tuan muda" ucapnya dan aether hanya tersenyum menanggapinya.

Aether memegang dagu perempuan itu dan menatapnya intens. Dia mengambil sebuah cutter di sebelahnya dan menepuk nepuk cutter itu di pipi perempuan di depannya.

Mata perempuan itu berkaca kaca dan tanpa sadar air matanya sudah menurun. "Ampuni saya" lirihnya

Aether menyeringai. "Heh? Ampun katamu? Setelah apa yang kamu lakukan pada saudariku?" Ucapnya remeh

Bahu perempuan itu bergetar ketakutan dan di detik itu juga dia berteriak keras akibat pipinya yang sudah tersobek dengan lebar.

"Nah begini kan bagus, terlihat cantik" ucapnya saat melihat karya dirinya. Sebuah sayatan dari samping bibir hingga telinga sang perempuan.

Aether mengetuk ketukkan jarinya di dagu miliknya, dirinya sedang berfikir. Lalu dia menoleh ke arah xingqiu. "Bagaimana kalau lidahnya kita potong?"

Perempuan itu membulatkan matanya dan menggelengkan kepalanya cepat. Jantung berdetak sangat cepat, dia sangat ketakutan sekarang. "Jangan tuan muda. Nanti dia tidak bisa memberikan informasi pada kita"

Aether menganggukkan kepalanya dan menoleh ke arah perempuan itu lagi. "Ah kamu benar juga"

Aether menjambak rambut perempuan itu dan tersenyum lebar. "Salah saudariku padamu apa?"

Perempuan itu menggelengkan kepalanya lagi dan membuat aether geram. Aether menjambak rambut perempuan itu lebih keras. "Jawab yang jujur"

"Dia merebut kekasihku"

Aether tersenyum remeh. "Heh merebut? Kekasihmu? Hahaha. Maksudmu kaedehara kazuha?"

Perempuan itu menganggukkan kepalanya dan di detik itu juga tubuhnya terlempar ke dinding. Aether berjalan mendekat ke arahnya lagi.

MineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang