Misi 2

325 23 0
                                    

Semua pasukan aether sudah menempati posisinya masing masing, suara ricuh terdengar di gendang telinga. Aether dengan hati hati menyelinap masuk ke dalam kastil. Dia mengendap endap, menghindari kesatria musuh.

Dia mengeluarkan drone kecil yang sengaja dia bawa, setidaknya dia membawa 4 drone untuk berjaga jaga.

Aether mengotak atik drone itu dengan terampil dan menerbangkannya. Setelah dirasa sepi dia segera berlari masuk lebih jauh ke kastil. Kastil ini cukup luas, dan mempunyai banyak sekali ruangan.

DUAR

Suara ledakan terdengar sangat nyaring, dia segera kembali bersembunyi dibalik dinding. "Shit" umpatnya

Matanya melihat seorang kesatria yang seperti sedang memeriksa sesuatu. Dia menyeringai, aether mendekatinya dengan pelan pelan. Bahkan tidak menimbulkan sedikitpun suara.

Mengeluarkan katananya perlahan yang menimbulkan sedikit bunyi. Namun saat kesatria itu hendak berbalik, sayangnya..

Sring

Glundung

Kepalanya sudah tertebas lebih dulu. Aether mengusap noda darah yang terciprat ke mukanya. Mengernyit jijik saat tercium bau amis di hidungnya.

Dia segera pergi dari sana dan kembali bersembunyi. Mengotak atik jamnya, dan gatcha. Dronenya menemukan seseorang yang dia cari. Namun saat dia hendak pergi beberapa kesatria berlari ke arahnya.

"Sial" bisiknya pelan

Dia segera berlari ke arah para kesatria itu. 5 kesatria, tak terlalu sulit baginya. Dia segera mempererat pegangannya pada katana miliknya.

Trang

Trang

"Kalian pikir, kalian bisa membunuhku?" Ejek aether dan menendang kesatria yang hendak menusuknya dari arah samping.

Jleb

Aether menusukkan katananya ke dalam kepala kesatria di depannya dan segera mencabutnya. Darahnya menyiprat kemana mana.

"Satu terbunuh haha" seringainya

Trang Trang Trang

Dug

Sring

"Lindungi lehermu itu bodoh. Dua sudah terbunuh, kalian sangat lemah" ucapnya mengejek

"Cih sialan" umpat salah satu diantara tiga orang itu

"Hyaaa" teriaknya dan aether berhasil menangkisnya, sebelum itu dia segera menendang kepala kesatria yang berada di belakangnya.

Trang

Dia menangkis dua pedang kesatria itu menggunakan dua katana miliknya. "Cih" aether berdecih

Dug

Dug

Dia menendang masing masing perut dua orang tersebut dan menebas kepala satu orang lagi.

"Dua orang tersisa, apa yang kalian fikirkan tentangku?" Ucapnya remeh

Aether menyeringai. "Say hi to hell" ucapnya dan menebas dua kepala itu dengan mudah.

Dia kembali mengusap darah yang berada di pipinya lalu melihat pakaiannya. "Cih noda darah"

Dia berlari ke tempat dimana orang itu berada. Dronenya telah menunjukkan kepada aether tentang letaknya.

"Tes tes"

"Halo tuan muda" ucapnya. Suara itu muncul dari alat komunikasi di telinganya.

"Ada apa ZO?" Tanya aether saat sudah bersembunyi kembali

MineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang