persetujuan

598 48 0
                                    

Aku up sekarang aja dah

Selamat membaca ^^

--------------


Tak terasa malam hari sudah tiba, bahkan terlihat dua keluarga besar sudah berkumpul di ruang makan kediaman collins.

Tetapi keanehan malam ini terletak pada sejoli yang sedang bermesraan tak tau tempat. Siapa lagi kalau bukan aether dan childe.

Aether si manusia dengin entah kerasukan apa hingga mau maunya dipangku oleh childe bahkan dipeluk dihadapan keluarganya. Mungkin kewibawaan yang ada pada dirinya telah lenyap sekarang.

"Childe, lepasin dulu aethernya. Kasian, dia kan mau makan" ucap zhongli

"Gak mau, nanti aku suapin aja" kata childe sembari menumpukan kepalanya di atas kepala aether

"Aether keliatan gak nyaman itu" timpal ningguang

"Gak papa tante, biarin aja mereka. Lumayan loh buat asupan" kata lumine tiba tiba

Aether mengedipkan matanya lalu melihat ke arah lumine "Asupan?"

"Iya! Kamu sama childe kan jarang kaya gini. Coba aja gini setiap hari, tenang hati aku"

"Aku mau mau aja, tapi aethernya.." ucap childe sembari mempererat pelukan

"Aku baru tau loh childe itu sifatnya gini, manja" lumine tertawa pelan

"Bukannya sifat dia memang seperti ini? Ya walau sedikit nakal" ucap ningguang

"Iyakah? Di sekolah dia.." perkataan lumine terhenti saat melihat childe yang menggelengkan kepalanya  dengan menaruh jari telunjuk di mulutnya

"Oh engga, aku salah. Lupa aku hehe" ucap lumine sembari menggaruk tengkuknya canggung

"Sudah sudah kita makan sekarang!" Ucap diluc tegas

Aether berusaha melepaskan pelukan childe, dan melihat ke arah childe "turunin aku" bisiknya dan dengan berat hati childe melepaskan pelukan tersebut.

Akhirnya aether turun dari pangkuan childe dan duduk disampingnya. Menikmati setiap rasa makanan disana.

------

Sekarang mereka berada di ruang keluarga dengan aether yang duduk di single sofa di ruangan itu, menyilangkan kakinya. Bahkan jika dia dikatakan tidak sopan, dia tidak akan peduli.

"Aether jadi pergi? Kemana tadi, ehmm khaenri'ah?" ucap zhongli

"Benar tuan, lusa saya akan berangkat"

Zhongli mengerutkan dahinya dan menengok ke arah diluc "Diluc kenapa anakmu tidak bulan depan saja perginya?"

Diluc menggelengkan kepalanya "Tidak bisa, dia sangat dibutuhkan sekarang"

"Ah begitu. Kenapa childe tidak diajak saja?"

"Tidak" tegas aether

"Kenapa? Kalian sekarang calon tunangan" timpal ningguang

Aether mengerutkan dahinya bingung "Tunangan? Siapa?"

"Siapa lagi, kalau bukan kamu dan childe" sela lumine acuh

"Kapan aku menyetujuinya!"

"Daddy sudah mewakilkanmu" ucapnya sembari tersenyum kecil

"Hah? Mana bisa seperti itu!"

"Bisa"

Aether mengacak acak surainya kasar, dia pusing sekarang "Aish, terserah kalian sajalah"

"Aether tidak menolak kan?" Tanya childe

MineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang