Aether memasukkan tangannya ke dalam kantong celananya dan diikuti xingqiu yang berjalan di belakangnya yang menggunakan hoodie berwarna putih dengan perpaduan biru tua disekelilingnya. Bahkan lelaki itu memasangkan anting ditelinganya, anting panjang yang berbentuk rantai yang terpasang dari pinggir telinga sampai telinga bagian bawah. Berbeda dengan tuan mudanya yang tak menggunakan aksesoris apapun ditubuhnya dan hanya membawa handphone saja ditangannya.
Sebenarnya Xingqiu sudah menyarankan Aether untuk memakai setidaknya sebuah jam tangan dengan pelacak di dalamnya, namun atasannya itu selalu menolak saran darinya. Padahal dia merasa ada yang tidak beres untuk hari ini.
"Tuan, kita mau kemana sekarang?" Ucapnya sembari berjalan di samping aether dan menyamakan langkahnya dengan langkah sang tuan muda.
"Ada yang harus kuurus sebentar"
"Bagaimana dengan tuan childe?"
Aether melirik ke arah xingqiu sebentar dan kembali menghadap ke depan. "Biarkan saja orang itu, salahkan saja dirinya yang tidur seperti kerbau"
"Lalu bagaimana dengan janji tuan muda dengan the docter hari ini?"
"Kuundur lusa"
"Ken- Ucapan xingqiu terpotong saat langkah aether berhenti dan tangan aether yang berada di depan xingqiu seolah olah lelaki kecil tersebut sedang menghentikan langkah bawahannya.
Aether terdiam lalu melirik ke sekitarnya dan tindakannya itu membuat xingqiu menjadi heran. "Ada apa tuan muda? ada yang salah?"
"Kemana orang orang yang berjalan di samping kita tadi? kenapa menjadi sepi secara tiba tiba?"
Xingqiu mengerutkan dahinya bingung dan menoleh ke sampingnya. Lelaki itu tak merasa janggal sedikitpun dengan sekitarnya, berbeda dengan aether yang merasa semuanya janggal secara tiba tiba seolah olah kehidupan manusia tak berjalan disekelilingnya. Seolah olah kota yang dipijaknya itu adalah kota yang mati. "Aku merasa ada yang janggal disini" Ucapnya pelan.
Tanpa mendengarkan balasan dari xingqiu, lelaki itu langsung berlari mendahului xingqiu yang masih mencerna dengan keadaan. Katakan saja xingqiu bodoh saat ini, katakan saja dia itu lemot namun pada kenyataanya fikiran dia seperti dialihkan oleh sesuatu. Seolah olah ada orang yang membuatnya menjadi seperti itu dan sengaj membiarkan aether sendirian.
Mata xingqiu kosong dengan pandangan yang ditundukkan kebawah, seperti sebuah raga tanpa jiwa di dalamnya. Padahal sedari di mansion kemarin dia diwanti wanti agar tak meninggalkan aether barang sedikitpun karena target sebenarnya adalah aether dan lumine hanyalah kambing hitam untuk mengalihkan perhatian Cullen dan itu yang disampaikan diluc kepadanya hari itu.
Namun apa yang terjadi sekarang? xingqiu lengah dan aether sendirian diluar sana. Tangannya terangkan ke depan dada dan matanya melihat ke telapak tangannya yang kosong. "Apa yang terjadi padaku? kenapa aku tak merasakan apapun di dalam sana?" Ucapnya sembari menaruh tangannya di dada miliknya.
Lelaki itu tetap terdiam tanpa melakukan apapun seperti orang idiot yang ditinggalkan sendirian. Bahkan telinga juga tak menangkap suara orang berlari ke arahnya dan saat bahunya di tepuk, gerakan menolehnya pun sangat lambat tak seperti biasanya. "Xingqiu, dimana aether?!"
Xingqiu mengedipkan matanya pelan. "Tuan childe?"
"Iya! dimana kekasihku?"
"Tuan muda aether? tadi dia bersamaku, tapi emmm dimana dia sekarang?"
Childe menggertakkan giginya dan mengepalkan tangannya. "Apa maksudmu hah?!!"
Xingqiu kembali menggedipkan matanya. "Emm apa maksudku?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Mine
FanfictionSeorang tuan muda dari keluarga Cullen yang disegani oleh banyak orang, rela menyembunyikan identitasnya agar kehidupan sekolah dia tenang dan tidak diincar oleh musuh dari keluarga cullen. Tetapi realitanya berbeda seperti yang diharapkan sang tuan...