Pusing

250 7 1
                                    

Clek

Pintu itu terbuka secara perlahan dan menampilkan beberapa bodyguard yang sudah berjaga di depannya. Suasana di sekitarnya sangat ramai karena puluhan mata langsung menatap dirinya yang terlihat sangat mencolok. Kemeja mahal yang dibalut oleh sebuah jas berwarna hitam yang diukir dengan ukiran berwarna emas di sisi sisinya menambah kesan mewah dipakaiannya itu. Belum lagi rambut panjangnya yang berwarna kuning keemasan dan dikepang dengan rapi membuatnya terlihat lebih mencolok dibandingkan yang lainnya.

Tak

Tak

Tak

Lelaki mungil itu berjalan menuruni tangga pesawat dengan penuh wibawa dan diikuti oleh seorang lelaki tinggi dibelakangnya. Siapa lagi kalau bukan childe kekasihnya? eh memangnya kekasih? lelaki itu tak pernah menembak aether sama sekali dan hanya mengaku ngaku saja kalau dirinya pacar aether. Tunangan? tapi mereka juga tak pernah menggelar acara pertunangan dan terakhir kali acara pertunangan diadakaan itu ehmm acara pertunangan childe dengan uhukk.. perempuan itu.

Kakinya yang ramping berjalan lurus sembari matanya melirik ke samping, seolah olah memberikan kode kepada seorang lelaki berambut keriting keemasan tak beraturan dengan warna coklat disetiap ujungnya. Lelaki itu mengerti kode yang diberikan oleh aether dan langsung berlari mendahului aether dari belakang kerumunan.

Aether tersenyum tipis saat sebuah flash kamera tertuju kepadanya, namun sepertinya mereka gagal memfoto dirinya kerena seorang lelaki tiba tiba menutupi seluruh tubuhnya. "Aku tak suka saat dirimu dilihat oleh banyak orang seperti ini" bisiknya sinis dengan tatapan mata yang tajam. Ah jangan lupakan decakannya di akhir kalimat, ahh~ sepertinya tuan muda satu ini cemburu ya?

Aether menghela nafas dan menggelengkan kepalanya pusing akibat kelakuan lelaki tinggi disebelahnya itu.

.

.

.

.

.

Seorang lelaki pendek berdiri disamping pintu mobil bagian penumpang dan membukakan pintu tersebut saat aether berjalan mendekatinya. "Silakan tuan muda" ucapnya dan diangguki oleh aether lalu masuk ke dalam mobil tersebut. Bagaimana dengan childe? lelaki itu secara mandiri membuka pintu bagian penumpang yang lainnya karena aether tak mau bergeser sedikitpun.

Saat mobil dijalankan, suara aether mengambil atensi mereka berdua. "Mika"

"Iya tuan muda?" Ucap mika sembari melirik spion mobil.

"Bagaimana pergerakannya disini?"

Mika tersenyum kecil kepada tuan mudanya. "Kemarin pukul 01.00 di jalan llwty muncul sebuah telur berwarna merah yang melayang tepat di sebuah gang kecil disamping toko perhiasan isidore. Namun saat kita sudah sampai dilokasi dan hendak mengambil telur tersebut, sebuah bayangan hitam merenggut telur tersebut secara sekejab hingga tak menyisakkan apapun"

"Bayangan hitam?

"Ya. Tinggi, besar, dan seperti memakai sebuah kostum. Tetapi ada yang janggal dari orang itu, bagaimana dia dating secara tiba tiba dan menghilang dalam sekejab?"

Aether menggertakkan giginya dan menatap jalanan di sampingnya. "Abyss order" gumamnya pelan.

"Bagaimana tuan muda? suaramu terlalu kecil"

"Mereka abyss order, lebih tepatnya bawahan dainsleif. Aku tak tau mereka itu apa, namun mereka seperti bukan manusia"

Mika terdiam sebentar, mencerna perkataan aether yang terdengar tak masuk akal. "Bukan manusia ya?"

MineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang