Tak sengaja bertemu

550 36 1
                                    

Khaenri'ah adalah suatu tempat dimana peperangan masih sering terjadi. Tempat ini kacau, debu menyebar dimana mana. Polusi udara sangat parah, bahkan terkadang disini suara bom masih terdengar.

Khaenri'ah dan Calestia. Dua negara itu seperti musuh bebuyutan karena tidak ada yang mau mengibarkan bendera perdamaian. Sialnya, aether ada pekerjaan di salah satu negara itu.

Bahkan saat pertama kali aether menginjak negara itu, dia langsung pingsan karena polusi udaranya. Lebay sekali tuan muda satu ini memang.

Seperti sekarang ini, dia sudah berada disalah satu penginapan di Khaenri'ah. Pangkal hidungnya dia pijat selalu, bahkan sekarang ini kepalanya masih sedikit pusing. Berkas yang menumpuk di meja menambah beban pikiran dirinya.

Namun dia bisa apa? Itu pekerjaannya. Belum lagi besok dia harus turun ke lapangannya langsung.

"Kapan pekerjaan ini selesai arg" ucap aether sembari mengerjakan berkasnya. Padahal dia juga baru sampai namun sudh ingin pulang.

"Kenapa xingqiu tidak ku ajak saja, kenapa harus yelan tch"

Bruk

Berkas bertambah kembali di meja itu. Terlihat yelan yang sedang tersenyum ke arah aether, bukan senyum ramah namun seperti senyum yang mematikan. "Kerjaan saja tugasmu tuan muda, tidak perlu mengomel."

"Tch"

Tak terasa malam hari sudah terlewati dan berkas berkas itu sudah selesai aether kerjakan. Terlihat kantong mata aether yang menghitam bukti bahwa dia begadang seharian.

Aether meregangkan tubuhnya yang lelah. Dia menguap "jam berapa ini?" Tanyanya

"Jam 5? Hahh lelahnya, aku ada pekerjaan jam 6 nanti" ucapnya sembari merebahkan tubuhnya di atas kasur

Dia memejamkan matanya sebentar, berharap bahwa kantuknya bisa hilang seketika. Namun tiba tiba tubuhnya tertarik, dan dibawa ke kamar mandi.

"Tuan muda harus mandi, kita ada pekerjaan jam 6 nanti. Jangan lupa" ucap yelan saat sudah menaruh aether di closet duduk dan pergi meninggalkan aether seorang diri.

Aether mengacak surainya kasar. Membuka pakaiannya lalu menyalakan shower tersebut.

Hingga beberapa menit kemudian dia keluar dengan handuk yang melilit di pinggangnya. Terlihat tubuhnya yang putih mulus terekspos begitu saja, jika childe disini mungkin dia akan menerkam aether sekarang juga.

Aether mengambil pakaian yang telah disiapkan oleh yelan, memakainya dengan anggun dan tak lupa juga menyemprotkan parfumnya.

Clek

"Sudah selesai?" Tanya yelan

"Kau tak ada sopan santunnya" ucap aether sinis

"Maafkan saya tuan muda, namun 15 menit lagi sudah jam 6"

"Oke, ayo kita pergi" ucapnya sembari berjalan mendahului yelan

-------

Dor

Dor

Dor

Terdengar bunyi tembakan yang bersahutan yang memekikkan telinga. Yelan berusaha melindungi tuan mudanya dari peluru yang terkadang menyasar ke mereka.

Entah itu disengaja atau tak disengaja, aether tak mempedulikannya. Matanya tak sengaja melihat seseorang yang selama ini dia incar, dia tersenyum bak seorang iblis.

"Hi gorou" sapa aether dengan senyum yang mematikan

"Aether?" Ucapnya dengan muka yang terlihat terkejut

MineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang