Lelah

426 30 0
                                    

Pagi ini sangat cerah, terlihat dari sinar matahari yang bersinar terang di langit. Kicauan burung terdengar sangat merdu di telinga seseorang yang sedang menyisir rambutnya itu.

Dia melihat pantulan dirinya di dalam cermin, kemudian dia tersenyum kecil. "Kenapa aku baru sadar, kalau aku ganteng"

Suasana hatinya sangat bagus hari ini, seperti tidak ada beban dipundaknya. Dia berjalan turun untuk sarapan, karena hari ini dia akan berangkat ke sekolah.

"Pagi daddy" sapanya sambil menarik tempat duduknya dan duduk di atasnya

"Pagi son, sedang bahagia huh?"

Aether mengabaikan perkataan diluc, dia menengok ke kanan dan kekiri "Mana lumine?"

Diluc menghentikan kegiatan mengaduk kopinya lalu menatap aether. "Dia sudah berangkat dengan kazuha tadi" ucapnya dan kembali mengaduk kopinya

"Mereka sudah baikan?" Tanyanya kepada dirinya sendiri

"Baikan? Sejak kapan mereka bertengkar?"

"Lupakan saja"

Dia segera menyelesaikan sarapannya lalu menyambar kunci motornya. Kali ini dia ingin menggunakan motor kesayangannya, karena sepertinya motornya itu sudah lama tidak dibelai.

"Aku berangkat dad" katanya dan segera menggendong tasnya

"Hati hati, ingat pesan daddy hari itu" ucap diluc

"Baik dad"

Dia segera berjalan dan meninggalkan diluc yang sedang sarapan itu. Menjalankan motornya lalu melaju ke arah sekolahannya. Dia tidak akan menyamar kembali, karena akan berakhir sia sia juga.

Setelah sampai di sekolah dia segera memarkirkan motornya di tempat parkirnya, melepaskan helmnya lalu menyibak poninya.

Menggendong tasnya dan berjalan menuju ruang kelasnya. Tatapan kebencian yang dulu tertuju padanya berubah menjadi tatapan memuja. Dirinya muak dengan orang yang seperti itu.

Melemparkan tasnya ke atas meja lalu duduk di atas tempat duduknya. Menyilangkan kedua kakinya dan memainkan handphonenya.

Dia bahkan tidak menyadari kaeya yang sudah duduk disampingnya. "Hoho tuan muda paxley"

Aether meliriknya sinis "Apa maumu nixon?"

Kaeya tertawa keras lalu menyeka air matanya yang sedikit keluar. "Ayolah paxley, penyamaranmu sudah terbuka"

"Kamu pikir aku peduli?"

"Hahaha oke oke cukup. Perutku sakit" ucapnya sembari memegangi perutnya

Terdengar banyak suara orang berlari ke arah dirinya, dia menduga kalau itu teman temannya. Karena dia tau, semua orang segan terhadap seorang paxley.

"AETHERRR!!" Teriak seseorang

"Bennet! Kecilkan suaramu itu!" Tegur yang lain

"Kenapa lama sekali tidak berangkat? Aku kangen" ucapnya sembari menerjang tubuh aether

"Cukup! Menyingkir dariku!!"

Terlihat seseorang yang memegangi kerah bennet dan menjauhkan bennet dari aether "Cukup bennet, kasian aether" ucap thoma

"Kalian tidak ingin memeluk aether?" Tnya bennet penasaran

"Tidak" ujar scara dingin. Dia merinding saat membayangkannya

"Scara tidak seru huu"

"Apa kabar kalian?" Tanya aether kepada teman temannya

"Baik" ucap chonghyun yang sekarang sedang duduk di atas meja aether

MineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang