•••-Malam bersama Purson-
Malam itu terasa lebih dingin, Miyuki duduk di dekat api unggun ditemani secangkir teh hangat.
Slurpp
"Yah abis…"
Mengambil teko dari atas api, menuangkannya dengan hati-hati.
Srrkk…srrkkk..
"???" Menoleh ke kanan-kiri, ia merasakan sesuatu yang bergerak di sekitarnya.
Menggelengkan kepalanya, "Mungkin hewan.." kata nya mencoba berpikir positif, menaruh teko itu ketempat semula.
Srrrkk!!
"Ck! Apa sih?" Menoleh ke kanan nya, tepatnya ke semak-semak yang beberapa meter dari tempatnya duduk. Melihat ke tempat itu selama beberapa detik, namun tak ada yang aneh.
Menoleh kembali ke kiri dan ia berteriak terkejut ketika melihat Purson sudah ada di sampingnya. Guncangan karena kaget membuat cipratan dari teh digelas nya mengenai wajah Purson.
"HAH! MAAF MAAF!!" Panik Miyuki mengambil sapu tangan dari saku nya dan langsung mengelap wajah Purson yang memerah karena terkena cairan panas tersebut.
"Kenapa kau tidak bersuara sih?! Aku kaget tahu!" Omel nya, Purson hanya diam dengan wajah datar terlihat tidak kesakitan akibat teh hangat tadi.
"Aku ingin memberi ini.." Ucap Purson menyerahkan selimut pada Miyuki.
"Ya ampun, lain kali tolong kasih warning. Wajahmu jadi merah kan."
"Teh mu juga habis."
"Aku bisa mengambil nya lagi. Kau punya salep?" Tanya Miyuki.
Purson merogoh saku nya dan menemukan satu salep pendingin, "Tidak panas kok." Ucap Purson.
"Walaupun tidak panas, takutnya nanti berbekas. Wajahmu jadi jelek." Ucap Miyuki mengoleskan salep dingin itu ke beberapa bagian di wajah Purson.
"Nah, sudah. Lebih baik?" Tanya Miyuki, Purson mengangguk.
"Anyway, terimakasih selimut nya." Lanjut Miyuki mengenakan selimut berwarna biru gelap dengan bunga-bunga.
Purson mengangguk, "Kenapa belum tidur?" Tanya nya basa-basi.
Miyuki mengambil satu cangkir lagi, mengisinya dengan teh hangat, "Belum mengantuk. Kau sendiri? Kenapa bangun?" Tanya nya memberikan cangkir teh itu pada Purson.
Purson melihat pantulan wajahnya dari dalam cangkir, "Gelisah."
"Ah, masalah tidur ya? Mimpi buruk?" Meminum teh sebelum melanjutkan ucapannya, "Terkadang aku juga begitu. Kalau itu terjadi, biasanya aku akan menyibukkan diri agar bisa kembali tidur."
Manik biru nya menatap langit malam beserta pohon-pohon yang menjulang tinggi, "Seperti menghitung domba, atau menulis diary, berlatih private…"
"Berlatih private maksudmu diam-diam mengunjungi iruma?"
"Hey! Jangan bahas itu lagi tolong." Ucap Miyuki dengan pipi memerah.
Purson menyeruput teh nya, "Kau masih melakukan itu kan.."
"Tidak! Akhir-akhir ini aku tidak ada waktu untuk mengunjungi iruma."
"Berarti kalau ada waktu kau akan mengunjungi nya diam-diam kan?"
"Iiisssh!!" Kesal nya mencubit lengan Purson. Laki-laki itu malah diam saja di cubit Miyuki.
Mata Miyuki melihat tangan Purson bergetar, lalu melihat telinga dan hidung nya yang memerah.
KAMU SEDANG MEMBACA
ISEKAI OR NOT? || Mairimashita! Iruma-kun × OC
Random[slow update] PLETAK! "I-ittai...kenapa kau menjitakku?" "Ini bukan di neraka baka! Masa kau tidak tau ini dimana." Aqua mengguncang pundak ku sekarang aku persis seperti personil band rock "Mana ku tahu! Dunia bawah itu hanya ada di anime Mairimas...