"Jadi, kau bersungguh-sungguh ingin pergi bersamaku?" North mengangguk. "Bagaimana dengan pekerjaanmu? Maksudku, kau tentara kerajaan Arcus. Apa itu tidak akan berpengaruh?"
Tentara Sosta itu terkekeh. "Sebenarnya, aku bergabung dengan pengawal kerajaan hanya untuk berlatih bertarung. Aku tidak pernah tertarik untuk menjadi tentara sungguhan."
Helio dan Markus saling bertukar pandang dalam heran.
"Aku menggemari masak. Impianku adalah menjelajahi dunia dengan mencari bahan-bahan baru untuk menciptakan makanan maha karya. Karena itu, begitu mendengar tentang bubuk istimewa peri tersembunyi, aku menaruh tekat untuk mencarinya." North bergerak mundur perlahan menyandarkan punggungnya. "Dan tentu saja, untuk melakukan perjalanan panjang itu aku harus kuat. Menjadi bagian tentara kanan kerajaan hanyalah batu loncatan pertama. Kedua, adalah menemukan teman dengan tujuan yang sama. Kau, Helio."
Mulut Helio terbuka berbentuk O dengan anggukan kecil. Pemuda itu lalu tersenyum.
"Kalau begitu, kita bisa memulai perjalanannya."
North tertawa. "Kau terlihat begitu bersemangat."
"Tentu saja! Aku sudah mendapat teman yang memiliki tujuan yang sama. Lantas, apa lagi yang harus aku tunggu?" kata Helio menggebu. "Kita juga bisa berangkat sekarang. Aku siap!"
"Jangan gila, Helio," tegur Markus. "Aku tau semangatmu sedang menggebu-gebu karena senang, tapi tahan itu. Kau belum tau ke arah mana kau harus berangkat."
Helio berdeham panjang. "Kau benar. Aku belum mendpatkan petunjuk apa pun untuk melanjutkan perjalananku. Selain bertemu dengan pengawal kiri kerajaan Arcus hari itu."
"Pengawal kiri kerajaan? Maksudmu, tentara Aristera?" tanya North yang diangguki Helio. "Kapan?"
"Dua hari yang lalu. Dan itu adalah alasan Markus kesal padaku," ditambah cengiran khasnya di akhir.
"Bagaimana bisa kau bertemu dengannya? Ini kan, masih termasuk wilayah kanan?"
Dua bahu Helio mendelik lalu menggeleng. "Aku pun tidak tahu. Aku hanya bertemu sesaat karena ingin bertanya padanya, tapi aku sudah mendapat penjelasan dari Ayah Markus. Meski begitu, aku masih penasaran mengapa ayahku memasukkan lambangnya dalam buku. Apa mungkin dia sempat berhubungan dengan mereka?"
North menggeleng. "Dengar, Helio. Tentara Aristera bukanlah orang sembarangan. Mereka adalah kumpulan tentara yang dipilih dengan kriteria tertentu. Mendapatkan tentara Aristera di wilayah kanan bisa jadi ada sesuatu. Kecuali ...."
"Kecuali?"
North terdiam sejenak seraya berpikir. "Mungkin yang kau temui itu adalah ... Saudara tiriku."
"Hah?" Helio dan Markus bersamaan.
North mengangguk. "Aku sempat menyuruhnya untuk menemuiku untuk mengantar sesuatu, tapi hingga sekarang dia belum menunjukkan diri. Bisa kau jelaskan ciri-cirinya?"
Helio menggaruk kepalanya bingung. "Aku tidak sempat melihat seluruh wajahnya karena tertutup tudung. Yang jelas, dia memakai jubah hitam dengan lambang Aristera."
"Begitu, ya? Baiklah. Mungkin kebetulan saja, tapi kalau itu memang saudara tiriku maka lebih bagus lagi," kata North seraya tersenyum.
Ketiganya larut dalam obrolan tentang Tanah Yang Hilang tanpa memperhatikan waktu. Sampai kepulangan orang tua Markus membuat tiga pemuda itu berdiri dan menyapa selamat datang.
"Oh, ada teman baru," kata Ayah Markus.
North menunduk sekali. "Selamat sore, Tuan. Saya North, tentara kanan kerajaan Arcus."
KAMU SEDANG MEMBACA
Sky Dream || NCT Dream
Fantasy[!!!] 𝙒𝙞𝙡𝙡 𝙗𝙚 𝙗𝙖𝙘𝙠 𝙪𝙥𝙙𝙖𝙩𝙚 𝙤𝙣 𝙈𝙤𝙣𝙙𝙖𝙮! ⚠️ 𝗔𝗹𝘂𝗿 : 𝗟𝗮𝗺𝗯𝗮𝘁 ⚠️ Berawal dari gosip tentang Tanah Yang Hilang, penduduk negeri Arcus berbondong-bondong memecahkan lokasinya. Namun, hal itu hanya bertahan sementara hingga mu...