Semuanya diruntuhkan oleh ekspetasi. Nyatanya, mata air susu itu tidak memiliki rasa seperti susu yang mereka bayangkan. Terlalu pahit sampai membuat tenggorakan Jade mati rasa hingga batuk berlebihan. Terlalu pahit bagi Markus hingga rasanya ingin menjilati rumput liar di sekitar. Dan terlalu pahit bagi North yang harapan besarnya akan mencicipi susu murni dari mata air unik. Nyatanya justru berbalik dengan rasa pahit yang membunuh perasa dalam mulutnya.
Tiga pemuda itu termenung di tempat masing-masing. Masih dengan kondisi sadis karena rasa pahit air susu tadi. Helio justru tenang dengan dua mata yang tertutup rapat. Tenggelam dalam tidur yang membuat mereka iri tanpa perlu tersiksa dan trauma karena rasa pahit yang mereka coba.
Berbeda dengan Juan. Pemuda itu justru menikmati tanpa beban. Mungkin karena sudah terbiasa. Botol keramik tanah liat miliknya pun sudah diisi penuh oleh air putih tersebut.
"Rasanya benar-benar terlalu pahit. Sampai mengundangku hampir mengumpat," ujar Markus.
North menghela napas. "Ini membuatku trauma untuk berbaharap."
Jade meratapi mata air. "Menipu."
Kepala North dan Markus pun bergerak mengangguk setuju.
Juan melirik dengan raut santainya. "Kalian terlalu dramatis."
Tentara Sosta pun menoleh. "Itu juga karenamu, asal kau tau. Katamu ini air mata susu."
"Memang air mata susu," balas Juan.
"Lantas, mengapa rasanya pahit?"
"Mana aku tau? Dari dulu rasanya memang sudah seperti itu."
"Kalau begitu kenapa tidak beritahu kami kalau rasanya akan sepahit ini? Setidaknya, kami tidak akan berharap," ungkap Markus.
Juan berkedip beberapa kali. "Haruskah?"
Markus memasam, sama seperti North. Sedangkan Jade mendengkus kecil sekali.
Pemuda tinggi itu pun menggaruk pipinya. "Maaf. Aku tidak memiliki pemikiran itu. Dan ngomong-ngomong, kalian membawa wadah, kan?"
"Untuk mengisi air pahit itu? Aku menolak," jawab Markus. "Aku jelas tidak akan meminumnya dua, tiga, atau berkali-kali."
"Tapi kalian membutuhkannya."
Sebelah alis North terangkat. "Untuk apa?"
"Untuk penyakit kalian. Apa kalian lupa kalau jamur putih belum memiliki penawar? Maskudku, obat untuk membuatnya hilang sempurna."
Mereka lantas terdiam. Markus berdiri dari tempatnya. "Lantas air sialan ini untuk apa?" Akhirnya satu kata umpatan berhasil keluar.
"Ini hanya menahan gejala terbakar dari jamur putih. Jika kalian menolak untuk terus rutin meminumnya maka kalian akan bernasib sama seperti penduduk kota," jelas Juan.
Markus pun tidak bisa berkata-kata. North di belakang pun sama. Jade masih terdiam dengan raut pengaturannya.
"Kalian pikir aku bertahan dari penyakit ini kerena apa? Umurku sudah delapan belas tahun. Aku terkena penyakit ini ketika berumur lima tahun. Dan di saat yang bersamaan, kota ini justru hancur. Aku tidak memiliki makanan apa pun selain mata air ini. Mengharapkan seseorang datang ke kota ini pun adalah hal yang mustahil semenjak kota ini terisolasi. Harus berapa kali kujelaskan lagi?"
Ucapan panjang Juan membungkam mulut mereka. Tertutup rapat layaknya ada sebuah lem yang merekat.
"Kalian bisa marah padaku soal makanan yang kucuri. Atau pun kuda kalian, tapi sekali lagi. Itu untuk bertahan hidup," ucap Juan kembali.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sky Dream || NCT Dream
Fantasy[!!!] 𝙒𝙞𝙡𝙡 𝙗𝙚 𝙗𝙖𝙘𝙠 𝙪𝙥𝙙𝙖𝙩𝙚 𝙤𝙣 𝙈𝙤𝙣𝙙𝙖𝙮! ⚠️ 𝗔𝗹𝘂𝗿 : 𝗟𝗮𝗺𝗯𝗮𝘁 ⚠️ Berawal dari gosip tentang Tanah Yang Hilang, penduduk negeri Arcus berbondong-bondong memecahkan lokasinya. Namun, hal itu hanya bertahan sementara hingga mu...