21. Canggung

343 57 4
                                    

Hari-hari berikutnya, para kandidat OSIS mulai melancarkan aksinya mendekati para murid. Tidak munafik, mereka memang perlu cari muka untuk mendapatkan dukungan. Bahkan pemilu pemerintahan pun melakukan hal yang sama.

Bukan hanya tim Beomgyu yang memiliki rencana mendekati anak-anak populer, tapi tim Taehyun dan Eunsang juga. Bukan mencontek, tapi itu memang sudah biasa dari tahun ke tahun setiap pemilihan OSIS. Anak populer, apalagi dari organisasi bergengsi itu berpengaruh. Mereka bisa menarik kepercayaan murid lainnya.

Tapi dibalik itu semua, mereka tetap harus memiliki kriteria yang memang dibutuhkan. Makanya seleksi interview pertama itu cukup ketat.

Saat ini Beomgyu ditemani Soobin sudah berada di ruangan milik anak ekskul Sains. Mengingat ini adalah organisasi nomor satu disekolah ini, Soobin bilang penting untuk mendapatkan perhatian mereka dulu.

"Oh, halo Sunbae" Sapa beberapa anak begitu melihat Soobin muncul. Mereka baru saja selesai praktik dan bersiap-siap untuk pulang.

Soobin yang sudah tidak aktif di klub lagi pun rela menunggu mereka selesai bersama Beomgyu unik melancarkan aksi kampanye nya.

"Bolehkah aku meminta waktu sebentar?" Tanya Soobin dengan senyumnya. Ia mengedarkan pandangannya tapi tidak melihat Taehyun. Tapi ia dapat melihat Yedam yang masih membereskan balokan es kering kedalam box putih.

"Silahkan Sunbae, sudah lama juga kita tidak berbincang" Sahut salah satu dari mereka membalas senyum Soobin.

Soobin itu senior kehormatan mereka. Selama Soobin masih berada di klub sains, dia sering membantu para juniornya yang kesulitan. Ya memang itu karena pembimbing mempercayainya, tapi Soobin juga senang kok melakukannya.

"Perkenalkan, ini temanku Beomgyu" Soobin menunjuk Beomgyu.

Yang disebut namanya tersenyum sopan, menunduk dan memperkenalkan diri. Setelahnya mereka mulai membicarakan tentang pemilihan OSIS, mempromosikan Beomgyu dan segala kelebihannya untuk menjadi ketua OSIS.

Beberapa dari mereka juga sebenarnya sudah mengenal Beomgyu walau tidak terlalu dekat. Mereka hanya sering melihat Beomgyu, sekedar saling bertegur sapa. Sudah kubilang, Beomgyu itu ramah anaknya.

"........ Aku akan berusaha untuk melakukan yang terbaik, sekuat yang aku bisa" Beomgyu mengakhiri kalimatnya dengan membungkuk.

"A-ah.... Wahhh keren" Ujar seseorang sambil bertepuk tangan setelah canggung beberapa saat. "Kau pasti bisa melakukannya, semangat ya!"

"Terimakasih" Senyuman masih tak luntur di wajah tampan Beomgyu, Soobin merangkul pundaknya bangga.

"Mohon bantuannya ya, jangan lupa pilih nomor 1" Sambung Soobin.

Yang lain hanya mengangguk saja. "Pasti Sunbae"

"Oh, apa boleh memilih dua? Bukankah kita akan memilih Han Taehyun?"

Suara dari ujung kiri membuat mereka semua menoleh, termasuk Soobin dan Beomgyu. Suasana kembali hening, canggung. Anak yang baru saja bersuara pun menggaruk tengkuknya saat mendapat pelototan dari teman-temannya. Merutuki kebodohan dirinya sendiri.

"Mmmm, tidak begitu kok, Sunbae. Kita belum tahu akan memilih siapa. Lagipula kan pemilihannya nanti bersifat rahasia" Ujar seseorang lagi, berusaha memecah kecanggungan.

Soobin dan Beomgyu mengangguk mengerti. Lalu mereka berpamitan untuk pergi duluan. Namun sial, begitu mereka berbalik badan menuju pintu keluar, Taehyun muncul dengan membawa beberapa box putih. Terlihat kesusahan hingga belum menyadari kehadiran dua orang lain di ruangan ini.

"Yedam, kemarilah. Ambil box sisanya di gudang jika kau ingin cepat pulang.... Ah, sial"

Taehyun menggerutu karena salah satu box yang dibawanya jatuh. Untung tidak rusak. Begitu ia mengambilnya, barulah ia menyadari kehadiran Soobin dan Beomgyu.

SHOULD YOU GO? || TXT BROTHERSHIPTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang