"Wah, aku tidak habis pikir. Han Taehyun kau benar-benar.... Ck, aku tidak bisa berkata-kata...."
Han Taehyun, mendelik malas mendengar ucapan berlebihan orang disampingnya ini. Kesal karena orang ini hanya berdiri sambil memegangi dadanya dengan mata membelalak padanya. Lupakah dia dengan tugasnya untuk mengobati Taehyun?
Tadi begitu Yeonjun menyadari ada yang tidak beres pada Taehyun dan ayahnya langsung berteriak memanggil perawat, Taehyun langsung dilarikan ke UGD. Ayahnya dan Yeonjun sempat memaksa ikut masuk tapi mereka melarangnya.
Lalu saat dokter datang hendak memeriksa keadaan Taehyun, anak itu membuka matanya secara tiba-tiba hingga membuat para perawat dan dokter yang hendak menanganinya terkejut. Dengan wajah juteknya ia berkata.
"Kenapa bising sekali sih? Tidak bisakah biarkan aku istirahat sebentar?"
Semua orang masih menatapnya terkejut. Sang Dokter bahkan menggeleng heran.
"Kupikir kau mati?"
Taehyun mendelik. "Pantaskah seorang dokter bicara begitu pada pasiennya?"
Dokter itu mendengus. Sudah terbiasa dengan sikap menyebalkan anak yang sedang terbaring diatas brankar itu. Wajahnya saja babak belur dan nampak kepayahan. Tapi mulutnya dan sikapnya masih menyebalkan seperti biasa.
"Ayahmu dan Yeonjun harusnya tidak se khawatir itu hanya karena kau pingsan. Lihatlah sekarang bahkan sifatmu sudah menyebalkan lagi" Dokter itu menggerutu sambil mulai memeriksa Taehyun. "Terakhir kali aku melihat ayahmu panik begitu adalah sepuluh tahun lalu saat kau tenggelam"
Benar, Dokter ini adalah yang menanganinya saat berusia 6 tahun ketika tragedi tenggelam itu. Dia juga yang selalu menangani keluarga mereka jika sedang sakit. Padahal sekarang dia adalah dokter spesialis bedah, tapi dokter berusia 37 tahun ini selalu mau melakukan hal diluar tugasnya jika melayani keluarga Han. Katanya, ia sudah menganggap tuan Han itu kakaknya dan anak-anaknya adalah keponakannya.
Tapi dia ini selalu berada di pihak tuan Han. Makanya saat Taehyun luka setelah bertengkar membantu Hyunjin waktu itu, ia tidak pergi ke rumah sakit ini karena pasti si dokter akan mengadu pada ayahnya.
"Aku tidak pingsan" Tukas Taehyun.
Dokter itu mengernyit. "Kau berpura-pura? Wah tega sekali kau"
Taehyun menutup matanya mencoba sabar. "Bisakah diam dan periksa saja aku?"
Dokter itu terkekeh geli. Menerima alat-alat yang disodorkan perawat padanya dan mulai mengobati luka-luka terbuka yang ada di tubuh Taehyun.
"Apa yang kau rasakan? Apakah sakit—"
"Tentu sakit. Kurasa kau tahu tanpa perlu bertanya" Potong Taehyun.
"Aku belum selesai bicara, tuan muda Han" Si dokter sebisa mungkin menahan hasratnya untuk menekan luka di wajah Taehyun yang kini sedang ia olesi alkohol. "Maksudnya area tubuh yang lain. Bagian dalam? Apa ada keluhan?"
"Ya" Jawab Taehyun. "Aku yakin rusukku cedera dan keluhan ku umum. Tolong periksa lalu setelah itu mohon diam"
"Baiklah" Dokter itu menurut. Lalu fokus kembali meneruskan pekerjaannya. Walaupun dalam hati sudah mengumpat dalam lima bahasa yang dikuasainya.
Taehyun mencoba menutup matanya untuk tidur. Tapi tiba-tiba ia teringat sesuatu.
"Siapa yang akan menangani operasi ibu nanti?"
Hening. Tidak ada jawaban. Dokter itu masih diam dalam kegiatannya.
"Dokter Yesung, bukankah Minggu lalu adalah jadwal ibu kontrol? Bagaimana keadaannya?"
![](https://img.wattpad.com/cover/306444525-288-k546053.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
SHOULD YOU GO? || TXT BROTHERSHIP
FanfictionBUKAN LAPAK BXB ‼️ ----- Yeonjun tahu, sebagai sulung harusnya ia bertanggung jawab menjaga adiknya. Tapi yang Yeonjun lakukan justru menempatkan adik nya dalam tekanan yang dibuat ayahnya. Yeonjun hanya ingin adiknya juga bebas, bahagia dengan mene...