Awal dari semua berita palsu ini adalah tadi malam, saat Taehyun baru saja selesai makan malam. Sendirian karena sejak sore Yeonjun pergi entah kemana. Ponselnya pun tidak dapat dihubungi. Hingga saat Taehyun baru akan merebahkan diri diatas tempat tidur, seseorang menelponnya.
Taehyun ragu mengangkat karena itu nomor tidak dikenal. Tapi nomor itu terus menelpon tanpa henti, membuat Taehyun jengah sendiri. Akhirnya dengan terpaksa ia mengangkat panggilan itu. Paling-paling hanya tawaran pinjaman online.
"Han Taehyun"
Taehyun mengernyit karena orang diseberang sana mengetahui namanya. Taehyun mencoba mengingat-ingat tapi ia tetap tidak tahu siapa pemilik suara ini.
"Siapa?" Tanya Taehyun.
"Aku bartender di club' Sputnik. Bisakah kau kesini? Kakakmu mabuk parah"
Taehyun mengernyit. "Kau mungkin salah orang. Kakakku masih pelajar, tidak mungkin pergi ke sana"
"Aku serius. Han Yeonjun itu kakakmu kan? Cepatlah jemput dia, sedari tadi sudah membuat kekacauan disini. Jika dalam 20 menit kau belum membawanya pulang, aku buang saja dia dipinggir jalan. Meresahkan saja!"
Panggilan terputus sepihak.
Tanpa pikir panjang, Taehyun menyambar jaketnya dan berlari keluar menuju halte untuk mendatangi club' Sputnik yang disebutkan itu. Taehyun tahu harusnya ia tidak ceroboh. Harusnya ia tidak percaya begitu saja. Bagaimana jika orang itu hanya mengada-ada? Lagipula Yeonjun tidak mungkin pergi ketempat seperti itu.
Tapi bagaimana jika benar? Rasa khawatirnya lebih besar, bahkan Taehyun sampai mengesampingkan logikanya. Hal yang Taehyun sesali kini.
Malam itu, begitu turun di halte terdekat dengan lokasi yang disebutkan, ia bergegas menuju ke sana. Sebenarnya Taehyun tidak sampai masuk karena ia dihadang oleh penjaga keamanan begitu mengetahui ia masih dibawah umur.
Taehyun bahkan sampai memohon dan mengatakan hanya menjemput kakaknya, tapi penjaga itu membantah bahwa mereka tidak pernah membiarkan anak dibawah umur memasuki tempat itu. Bahkan Taehyun sampai menunjukkan poto Yeonjun, mereka menggeleng. Bilang tidak pernah melihatnya.
Saat itulah Taehyun sadar ada yang tidak beres. Ia kembali menghubungi nomor yang tadi menelponnya, tapi nomor itu tidak aktif. Ia mencoba menghubungi Yeonjun pun, tetap tak ada jawaban.
Akhirnya Taehyun memutuskan untuk kembali ke rumah sambil terus berdoa semoga tidak ada yang melihatnya pergi ketempat terkutuk itu.
Besok paginya ketika mendapati Yeonjun sudah duduk manis dimeja makan menikmati sarapan, Taehyun merasa lega tak terbendung. Lupa menanyakan kemana Yeonjun semalam dan baru ingat saat diparkiran. Ia bahkan lupa menceritakan apa yang semalam terjadi. Pikirannya, tidak akan ada apa-apa.
Tapi ternyata salah. Seseorang dengan sengaja menjebaknya dan membuat seisi sekolah salah paham terhadapnya. Bahkan ayahnya sendiri.
Dan sialnya saat ia menunjukkan bukti pada Hyun ssaem tadi berupa nomor yang menelponnya, itu tidak berguna. Nomor itu tidak dapat dihubungi sama seperti semalam. Taehyun melihat Hyun ssaem kecewa, tapi dengan baik hati ia masih memberikan keringanan karena Taehyun belum terbukti salah dan berjanji akan membantu mengungkap kebenarannya.
Taehyun mengangguk miris. Bahkan orang lain lebih mengerti dirinya ketimbang sang ayah.
≈★≈
Niatnya menenangkan diri di ruang kesehatan tidak tersampaikan. Ayahnya mengutus sopir pribadi yang dulu mengawasi Taehyun untuk menjemputnya paksa. Tidak ingin membuat keributan, ia pun terpaksa menurut.
KAMU SEDANG MEMBACA
SHOULD YOU GO? || TXT BROTHERSHIP
FanfictionBUKAN LAPAK BXB ‼️ ----- Yeonjun tahu, sebagai sulung harusnya ia bertanggung jawab menjaga adiknya. Tapi yang Yeonjun lakukan justru menempatkan adik nya dalam tekanan yang dibuat ayahnya. Yeonjun hanya ingin adiknya juga bebas, bahagia dengan mene...