51. Should You Go?

888 70 25
                                    

D-5

Taehyun masih menatap ponselnya dengan pandangan kosong. Bingung, gelisah, dan menyesali keadaan. Kenapa? Kenapa baru sekarang saat dia sudah akan pergi lima hari lagi?

Sesungguhnya ia bersyukur karena pada akhirnya memiliki kesempatan yang telah lama ia tunggu ini. Tapi Taehyun takut. Takut jika ia akan makin berat untuk pergi.

+82xxx
Taehyun?
Ini aku, Jungkook
Bisa kita bertemu sekarang?

Taehyun?
Hyung ingin bicara
Hyung mohon

Taehyun belum menjawabnya sejak lima menit pesan itu ia terima. Ia ragu. Meskipun Yeonjun sudah menjelaskan semuanya, tapi Taehyun masih ragu. Apalagi ia tidak diijinkan oleh mereka untuk menemani operasi ibu dua hari lagi. Setidaknya sebelum ia berangkat, itu adalah harapan terakhirnya.

+82xxx
Taehyun, Hyung sungguh memohon padamu.
Jangan buat Hyung menyesal untuk kedua kalinya.

Orang lain mungkin mengira Taehyun orang yang apatis dan dingin. Tapi Taehyun tidak bisa melakukan itu pada orang-orang yang disayanginya.

Maka Taehyun mulai menggerakkan tangannya untuk membalas pesan itu.

Me
Baiklah

+82xxx
Akhirnya kau mau membalas.
Terimakasih Taehyun

Jungkook lalu mengirimkan alamat tempat dimana mereka akan bertemu satu jam lagi. Mumpung ini masih pagi, ayahnya juga tidak ada dirumah. Taehyun harap ia tidak ketahuan. Ia akan memanfaatkan kesempatan ini sebaik mungkin.

Sejak seminggu sebelum keberangkatannya, Taehyun memang sudah berhenti pergi ke sekolah. Ayahnya sudah mengurus surat-surat kepindahannya. Hari terakhir ia sekolah pun Taehyun menjalaninya dengan normal, tidak ada salam perpisahan atau apapun itu. Sengaja ia tidak memberitahu siapapun. Makanya besoknya setelah wali kelasnya mengumumkan bahwa Taehyun pindah sekolah, teman-temannya ramai-ramai menghubunginya.

Ah, teman-teman ya?

Taehyun akhirnya memutuskan untuk mengakui mereka semua sebagai temannya. Mengingat belakangan hubungannya dengan anak kelasnya lebih akrab dan beberapa kali bertegur sapa.

Mereka juga sempat mengiriminya beberapa hadiah. Katanya untuk kenangan.

Sekali lagi, Taehyun bingung harus senang atau sedih.

Kenapa?

Kenapa baru sekarang?

≈★≈


Pertama kali setelah sepuluh tahun akhirnya kini mereka duduk berhadapan. Tanpa ada adegan salah satu dari mereka mencoba menjauh menghindar atau satunya lagi memohon susah payah seperti yang terakhir kali terjadi.

Jungkook masih terdiam menyelami mata cokelat Taehyun. Rambutnya sedikit memanjang juga posturnya yang tinggi. Taehyun sudah besar. Sedih, adiknya sudah sebesar ini tapi ia dan sang ibu tidak berada disampingnya menemaninya tumbuh.

Jungkook yakin, jika ia tidak mengambil kesempatan ini maka ia akan menyesal seumur hidupnya.

"Kau tumbuh dengan baik" Kata Jungkook akhirnya.

Taehyun rasa ia tidak pernah secanggung ini selama hidupnya. Jungkook sedari tadi menatapnya intens, rasanya Taehyun kehilangan vokal nya.

SHOULD YOU GO? || TXT BROTHERSHIPTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang