Tangannya mengusap pelan pigura foto yang dipajang diatas meja. Tuan Han menghela nafasnya yang terasa berat. Hatinya sesak oleh rindu.Benar, rindu.
Ia akui ia memang merindukan Taehyun yang sudah dua bulan ini berada jauh darinya. Mungkin selama ini ia terlihat acuh, tidak perduli. Tapi nyatanya ia sangat perduli. Ia hanya bingung, tidak tahu bagaimana cara menyampaikannya. Rasanya terlalu kaku.
Masih dengan memandang pigura berisi poto dirinya, Yeonjun dan Taehyun yang diambil saat kelulusan SMP Taehyun, tangannya yang lain meraih ponselnya dari saku jasnya. Menghubungi seseorang.
Tidak lama, pada dering kedua panggilannya sudah diangkat.
"Selamat malam, tuan"
Ah, benar juga disana sekarang malam.
"Maaf mengganggu waktumu, Jun. Bagaimana keadaannya sekarang?"
"Sudah lebih baik, tuan. Hanya saja tuan muda masih sulit untuk makan"
Tuan Han menghela nafasnya. Rasanya ingin terbang sekarang juga ke Inggris setelah mendengar bahwa Taehyun sedang sakit disana. Untungnya ada Jun yang bisa diandalkan.
Segala yang Taehyun lakukan disana, Jun selalu mengawasinya dan melaporkan pada tuan Han. Ia bahkan tahu jika Taehyun selalu berhubungan dengan Jungkook dan ibunya. Ia tidak marah, hanya membiarkan saja.
Mungkin ini sudah waktunya ia memberikan mereka ruang. Ia sadar jika selama ini kekhawatirannya berlebihan dan ia sudah sangat egois.
Ia hanya tidak ingin lebih menyesal dari ini.
"Apa dia sudah tidur?"
"Sudah barusan. Saya memaksanya untuk makan lalu minum obat. Tuan muda marah, saya minta maaf tuan"
Sekarang ia sedikit lega. Setidaknya keadaan Taehyun sudah lebih baik dari sebelumnya.
"Tidak masalah. Terimakasih sudah menjaganya"
"Sudah tugas saya, tuan"
"Baiklah Jun, ada yang ingin saya bicarakan...."
≈★≈
Beberapa waktu ini, hubungan antara Yeonjun dengan ayahnya mulai membaik. Ayahnya sudah jarang tidak pulang, beberapa kali menghabiskan waktu luang bersamanya untuk sekedar duduk sambil mengobrol walaupun masih kaku, beberapa kali juga menonton televisi bersama, dan terakhir kali mereka pergi main golf bersama, salah satu olahraga kegemaran sang ayah.
Ah, ayahnya juga selalu makan dirumah, menemaninya. Seperti saat ini. Jujur, Yeonjun senang karena semuanya membaik. Tapi tetap saja kurang, tidak ada Taehyun disini.
Yeonjun kesal kenapa ayahnya memilih Inggris untuk Taehyun, ia jadi kesulitan menemukan waktu yang pas untuk berkomunikasi.
Apalagi beberapa hari yang lalu Taehyun sedang sakit. Makin sulit lagi Yeonjun untuk menghubunginya. Mau tidak mau ia hanya bisa menghubungi Jun untuk menanyakan kabar Taehyun. Sebenarnya malas karena Jun itu orangnya receh, tapi ini demi informasi tentang Taehyun.
"Besok ada ulangan atau penilaian?" Tanya ayahnya tiba-tiba.
Yeonjun tidak jadi menyuap makanannya. Ayahnya ini, kalau bicara langsung pada intinya tanpa basa basi dulu. Persis Taehyun.
"Tidak ada, tapi lusa ada simulasi" jawab Yeonjun. Sekarang ini ia memang lebih sibuk sekolah dan mempersiapkan ujian kelulusannya yang sudah dekat. Itu juga salah satu faktor yang membuatnya sulit membagi waktu untuk menghubungi Taehyun.
KAMU SEDANG MEMBACA
SHOULD YOU GO? || TXT BROTHERSHIP
Fiksi PenggemarBUKAN LAPAK BXB ‼️ ----- Yeonjun tahu, sebagai sulung harusnya ia bertanggung jawab menjaga adiknya. Tapi yang Yeonjun lakukan justru menempatkan adik nya dalam tekanan yang dibuat ayahnya. Yeonjun hanya ingin adiknya juga bebas, bahagia dengan mene...