22. Kampanye Sesat

337 65 6
                                    


Berbeda dengan hari dimana terjadi kecanggungan di ruang klub sains, para kandidat makin gencar melakukan blusukan. Lusa sudah akan diadakan debat para kandidat dan menyampaikan visi misi.

Sepulang sekolah nanti, Yeonjun mengundang para timses Taehyun datang kerumahnya untuk merundingkan perumusan visi misi. Awalnya Taehyun bersikeras untuk membuatnya sendiri, katanya kan dia yang akan menjadi ketua, jadi suka-suka dia mau membuat visi misi seperti apa.

Saat itu Yeonjun langsung mendengus dan mengatakan jika mereka harus berunding bersama. Karena itulah gunanya tim.

Taehyun akhirnya mengalah, karena apa yang Yeonjun ucapkan, walaupun menyebalkan tapi sialnya benar. Lagipula ia masih butuh bimbingan mengingat Taehyun orangnya kaku jika berinteraksi dengan orang lain.

Ah, ia jadi ingat saat awal melakukan pendekatan pada seluruh warga sekolah. Taehyun tidak perlu mendekati guru-guru karena tanpa usaha pun ia sudah menjadi murid favorit. Sombong, tapi benar.

Yeonjun mengatakan padanya harus dekati para murid, membantu yang kesusahan, bahkan para pekerja sekolah kalau perlu bibi penjaga kantin pun ia dekati. Taehyun menurut.

Walaupun canggung, ia beberapa kali mencoba menyapa satpam, tukang sapu, bibi penjaga kantin, tukang kebun, dan membantu murid tanpa diminati tolong. Tentu saja dengan arahan Yeonjun.

Yeonjun juga membawa Taehyun untuk diperkenalkan pada teman-temannya, mempromosikannya, dan mengatakan segala macam bualan yang membuat Taehyun mendengus. Baginya itu semua tidak perlu. Tapi Yeonjun membantah, dengan mengatakan "Membual itu penting. Biarkan orang termakan janji manis mu. Asal jangan kau beri harapan palsu. Wujudkan apa yang kau janjikan"

Pertama kali Yeonjun membawa Taehyun ke ruang latihan anak dance. Mereka langsung mendapat sambutan begitu Yeonjun muncul sambil tebar pesona. Untung saat itu Hyunjin tidak ada. Yeonjun memang sengaja memilih waktu yang pas agar tidak terjadi kecanggungan seperti yang Taehyun ceritakan terjadi diruang sains.

"Perkenalkan dirimu" Suruh Jisung yang ikut juga.

Taehyun berdiri canggung. Saat itu dia berdiri didepan sementara yang lain duduk lesehan diatas karpet.

"Aku Han Taehyun, 10 IPA 1" Saat Taehyun membuka suara, riuh tepuk tangan sudah terdengar. Kebanyakan dari para perempuan.

"Wah Yeonjun Oppa, mengapa kau sembunyikan adikmu selama ini?" Pekik seorang perempuan. Taehyun tidak tahu namanya tapi melihat badge kelasnya, dia kelas 11.

Ah, mereka bahkan tidak menggunakan sapaan formal. Sepertinya anak dance lebih santai dari klub sains.

"Kau saja yang tidak tahu. Yang lain tahu kan?" Jisung yang menyahut sewot. Gadis itu menggerutu. Yeonjun tertawa kecil dan meminta Taehyun melanjutkan perkenalannya.

"Aku dari klub sains, anak bungsu dari Han bersaudara. Alamat Gangnam-gu. Hobi belajar"

Terdengar pekikan para perempuan lagi. Taehyun mengernyit karena mereka tertawa sambil mengatakannya lucu. Apa yang lucu? Menurut apa yang Dongpyo ajarkan padanya, memang begitulah cara memperkenalkan diri.

"Aaaaah dia menggemaskan!" Seru gadis yang tadi. Jisung menyikutnya pelan.

"Jangan genit, nuna. Dia tidak suka orang tua"

"Sialan kau Nam Jisung"

"Sebutkan kelebihan mu, adikku. Kau bukan sedang perkenalan anak sekolah dasar" Yeonjun mengusap wajahnya tak habis pikir.

Taehyun mengangguk mengerti. Kelebihan? Dia punya banyak.

"Kelebihan ku, aku tampan. Pintar. Aku punya ratusan penghargaan olimpiade. Aku jago matematika, sains, olahraga. Aku kaya"

SHOULD YOU GO? || TXT BROTHERSHIPTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang