Dengan langkah kaki yang tergesa-gesa, Taehyun melangkah menuju kelas Yeonjun. Urusan pemungutan suara sudah selesai dan para murid diperbolehkan untuk pulang lebih awal sementara panitia OSIS sibuk mengurus keperluan untuk sertijab dan pelantikan OSIS baru besok. Tapi Taehyun tidak perduli.
Tujuannya saat ini adalah memberitahu Yeonjun tentang semua yang ia dengar tadi dan melaporkannya pada pihak sekolah. Ia yakin Yeonjun masih ada di kelasnya untuk menunggu Taehyun pulang.
Ah, soal Soobin dan Hueningkai. Mereka tadi hanya diam saja menyaksikan kepergian Taehyun tanpa bermaksud menghalangi. Baguslah, ia tak perlu sia-sia membuang tenaga dan waktunya untuk dua orang itu.
Ia sampai di kelas Yeonjun. Sudah sepi, hanya sisa beberapa orang itupun sedang bersiap-siap untuk pulang. Lalu ada juga Yeonjun dan Hyunsuk yang terlihat tengah berbincang tanpa menyadari kehadiran Taehyun yang sudah berjalan mendekat. Entah apa yang mereka bicarakan. Tapi terlihat begitu serius.
Tunggu—
Hyunsuk?
"Kau senang Taehyun kalah?"
Taehyun dapat mendengar samar-samar suara Hyunsuk bertanya pada Yeonjun. Ia mengernyit heran dengan tangan terkepal erat.
"Entahlah, mungkin aku terdengar jahat. Tapi aku senang dia tidak akan pergi"
Jawaban Yeonjun barusan benar-benar diluar ekspektasi Taehyun. Kini pikiran-pikiran negatif mulai hinggap di kepalanya.
"Tapi juga melihatnya kecewa tadi membuat hatiku sakit. Aku bingung dengan perasaanku saat ini" Suara Yeonjun terdengar lagi.
Taehyun terkekeh miris. Apa ini? Apa partner bekerja sama Hyunsuk dan Beomgyu adalah kakaknya sendiri? Apa Yeonjun yang merupakan pengkhianat di tim nya? Yeonjun yang turut andil untuk menjebaknya? Bukankah saat malam itu Yeonjun berada di rumah Hyunsuk? Bahkan sang penelpon alias Bangchan pun menyebut nama Yeonjun.
Benar juga. Yeonjun masih belum merelakannya untuk pergi. Bisa saja dia melakukannya untuk membuatnya tetap tinggal kan? Harusnya ia sadar lebih awal.
Hancur sudah semua harapan Taehyun saat ini.
"Jadi kau orangnya, Yeonjun Hyung?" Tuding Taehyun membuat dua orang itu menoleh padanya. Raut terkejut mereka justru membuat pikiran Taehyun bertambah keruh.
"Taehyun, sudah selesai?" Yeonjun bangkit dari duduknya menghampiri Taehyun. Tapi Taehyun mundur, menjaga jarak.
Aura ketegangan mulai menguar begitu Taehyun menampakkan wajah datarnya. Anak-anak yang niatnya mau pulang pun urung, memilih menyaksikan drama yang sepertinya sebentar lagi akan terjadi.
"Harusnya aku sadar dari awal bahwa kaulah orangnya! Pengkhianat!" Gumam Taehyun penuh penekanan.
Yeonjun tersentak. Nada suara Taehyun sarat akan kebencian. Lagi, ia tidak paham apa yang sedang Taehyun bicarakan. Pengkhianat? Siapa? Dirinya? Memang apa yang ia lakukan?
"Apa maksudmu Taehyun?"
Taehyun tertawa masam. Tangannya menuding pada Hyunsuk yang terlihat terkejut juga.
"Orang ini. Dia bekerjasama dengan Beomgyu untuk berbuat curang dan menjebak ku!"
Hyunsuk gelagapan. Sial, mengapa Taehyun bisa tahu? Apa Yedam berbalik mengkhianatinya?
"Hyunsuk, benarkah itu?" Tanya Yeonjun tak percaya.
Hyunsuk tidak menjawab. Taehyun sudah lebih dulu menarik kerah baju Yeonjun. Nampaknya ada kesalahpahaman disini. Baiklah, Hyunsuk memilih ikut menikmatinya untuk saat ini.
"Tidak usah sok tidak tahu! Kau juga bekerjasama dengannya kan? Kau senang aku tidak menang dan dengan begitu kau pikir aku akan tetap tinggal? Iya?!"
Tangan Taehyun bergerak begitu cepat bahkan saat Yeonjun belum sempat mencerna apa yang dituduhkan kepadanya. Sebuah bogem mendarat di pipi kiri Yeonjun. Membuatnya terhuyung kebelakang. Beberapa orang yang menyaksikan memekik terkejut.
KAMU SEDANG MEMBACA
SHOULD YOU GO? || TXT BROTHERSHIP
FanfictionBUKAN LAPAK BXB ‼️ ----- Yeonjun tahu, sebagai sulung harusnya ia bertanggung jawab menjaga adiknya. Tapi yang Yeonjun lakukan justru menempatkan adik nya dalam tekanan yang dibuat ayahnya. Yeonjun hanya ingin adiknya juga bebas, bahagia dengan mene...