Twenty Eight

407 57 33
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.




***

"Kalian berdua harus menjaga satu sama lain, jangan sampai nanti ayah mendengar salah satu dari kalian yang tidak mau mengalah."

Na Jaemin melirik kembarannya yang masih mengemut permen lollipop berwarna pelangi itu.

"Iya, ayah."

"Ayah lagi fokus buat kesembuhan bunda, terus adik bayi butuh kasih sayang dari ayah sama bunda. Jadi, ayah gak mau kalian iri sama Minhee."

"Minhee?" Ucap jaemin dan Onda bersamaan.

Ayah tersenyum, "nama adik kalian, Na Minhee."

"Ah... Begitu... Tenang aja ayah, aku orangnya gak irian kok. Paling jaemin aja yang cemberut."

Jaemin memutar kedua bola matanya malas. Semuanya juga tau kalau Onda tuh paling dimanja sama ayah dan bundanya dibandingkan jaemin.

"Iya, ayah. Kita gak bakal ngerepotin ayah kok."

"Kalo butuh bantuan, ayah minta om Siwon buat jaga kalian. Segala kebutuhan kalian sama om Siwon. Oke?"

"Siap ayah!" Ucap keduanya.

Bagi jaemin, melakukan sendiri atau tanpa ayah dan bundanya, ia pun bisa. Jaemin dididik untuk menjadi anak yang kuat dan mandiri. Meskipun ada beberapa hal yang harus diperhatikan oleh maid atau pelayan di rumahnya. Ya, wajar saja jika anak berusia 10 tahun masih membutuhkan bantuan orang dewasa, ya kan?

Jaemin juga paham jika di kehamilan bundanya saat ini sangatlah rentan dan kata ayahnya, bunda harus membutuhkan istirahat dan penanganan yang cukup ketat, agar ibunya cepat pulih.

Jaemin berjalan seperti biasa mengelilingi rumah sakit. Ah, tidak, sepertinya ia sedang mencari seseorang untuk diajak bermain. Ia tak mau bermain bersama Onda, karena walaupun kembar, karakter mereka sangatlah berbeda.

"KAK NANAAAA!"

Sambil membawa boneka favoritnya, perawakan gadis kecil yang dikuncir dua serta senyuman ceria yang selalu tersemat di lengkungan bibirnya kini menjadi favorit seorang Na Jaemin. Jaemin sebenarnya tak pernah mau punya teman perempuan, baginya mereka itu merepotkan. Tapi pengecualian untuk balita ini.

Client Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang