Twenty Two

514 86 6
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
















***


Beberapa tahun silam...

"Kak Nana kenapa gak suka stlobeli?"

"Kakak alergi stroberi."

"Alelgi stlobeli?"

"Alergi Stroberi, jinnie."

Yang dipanggil jinnie itu merengutkan wajahnya dan memanyunkan bibirnya.

"Kak Nana gak boleh ngeledekin jinnie. Kata mama, jinnie cadel itu gala-gala peltumbuhan."

Nana hanya tertawa pelan sambil mengusap sudut bibir gadis kecil itu karena belepotan dengan es krim. Sebenarnya, ini pertemuan kedua mereka di rumah sakit dan gadis cilik ini mengenalinya, serta mengajaknya bermain. Nana tentunya tak tega melihat wajah merengek dari balita itu. 

"Kak Nana ndak bisa makan stlobeli dong? Kenapa alelgi?"

"Ya bisa dong. Mungkin keturunan dari mama."

"Ohh begitu."

Nana tersenyum meledek, "emang jinnie ngerti alergi itu apa?"

Jinnie tersenyum lebar, "nggak heheheheheh. Emang alelgi itu apa kak Nana?"

Nana menaruh telunjuknya di dagu seraya berpikir bagaimana menjelaskan sesuatu yang dimengerti oleh bocah berusia 5 tahun.

"Alergi itu...kayak rasa sakit. Kalo jinnie abis makan sesuatu, terus abis itu jinnie langsung ngerasain gatal-gatal atau sesak napas, berarti jinnie alergi sama makanan itu. Paham?"

Jinnie yang lagi menjilat es krim yang dibelikan olehnya itu hanya menatap Nana dengan polosnya.

"Hmmm... Jinnie ndak paham kak Nana..."

Nana menghela napasnya pelan tapi abis itu langsung tersenyum lebar dan mengusap pucuk kepala jinnie.

"Gapapa, jinnie kan masih kecil. Jadinya belum ngerti."

"Ndak kak Nana, kata mama, jinnie itu udah becal kalena jinnie udah punya adik!" Pekiknya riang.

"Iya iya, kakak setuju kok sama jinnie."

Balia itu pun tersenyum lebar lagi, sesekali ia menjilati es krimnya yang sudah hampir habis itu.

"Kak Nana punya es klim lagi ndak?"

"Udah abis. Kan jinnie udah habis makan dua."

"Yah... Ayo kak, beli lagi."

Nana menggerakkan telunjuknya ke kanan kiri.

Client Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang