Thirty

367 62 61
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.







***

Salju sudah turun. Heejin mengeratkan jaketnya bersamaan dengan langkah cepatnya. Meskipun ia tau orang itu tak mungkin mengejarnya, tapi heejin sudah tak kuat lagi menahan rasa dingin dan hampa ini. Ia ingin cepat-cepat sampai ke tempat kosnya.

Heejin mengambil napas dengan cepat dan menghembuskannya perlahan. Ah, mengapa dadanya terasa sesak ya? Mungkin ini efek berlarian di udara dingin.

Keadaan distrik semakin lama semakin sepi dan membuat heejin semakin waspada terhadap sekitar. Padahal jarak antara cafe itu dengan kosannya pun tak jauh, namun rasanya perjalanan ini lebih panjang dari yang ia bayangkan, hanya karena sudah sepi.

BRUK!

Gadis itu tak sengaja menabrak bahu seseorang dan heejin membungkukkan badannya sebagai permintaan maaf. Gadis itu semakin takut ketika yang ia tabrak adalah segerombolan orang-orang misterius yang hanya memakai masker hitam di wajahnya. Entah instingnya terlalu peka atau memang ia terlalu percaya diri, tapi mata tajam salah satu dari empat orang itu melihat heejin dengan tatapannya yang menusuk ke arahnya.

Heejin segera ingin pergi dari sana, namun ia tak mengharapkan kejadiannya seperti ini. Bagaimana bisa mereka semua menjadi marah dan mengepung heejin, hanya karena heejin gak sengaja menyenggol bahu salah satu dari mereka?

"Ka-kalian mau apa?!" Heejin berteriak lantang karena sikap mereka yang tak wajar membuat heejin menjadi takut.

Apalagi penampilan misterius mereka seolah identitas mereka tak mau diketahui oleh siapa pun.

"He-hei! Jangan pegang tangan gue! Lepasin!" Heejin berontak karena dua orang dari mereka memegang pundaknya dan menahannya.

"Diam, Jeon Heejin."

Heejin membeku dan bergetar karena suara tajam nan menusuk itu mampu membuatnya ketakutan. Mereka tau namanya...

Bagaimana bisa? Siapa mereka? Apakah mereka mengenali Heejin?

Client Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang