Twelve

763 126 12
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



***

Heejin kira ia bakal dibawa ke tempat makan atau restaurant di pusat kota. Gak taunya doi malah dibawa ke penthousenya Na Jaemin. Nggak, Heejin tak pernah berprasangka buruk sebelumnya tapi boleh kan dia merasa aneh?

Iya, aneh. 

Bukannya gitu, sebelumnya ia tak pernah dibawa kemanapun oleh seseorang yang asing dan baru kenal, selalu menolak, ditambah lagi Jaemin itu lelaki. Apalagi Na jaemin yang bersikap seperti sangat mempercayai dirinya itu. Mungkin Jaemin ada sesuatu hal yang mau dilakuin?

"Maaf, saya bawa kamu kesini. Saya gak nyaman kalau membicarakan sesuatu hal yang pribadi di luar sana." Tukasnya.

Mungkin dia bisa membaca air muka Heejin yang terlihat kebingungan. Ah, Heejin paham. Bagaimanapun juga privasinya tak bisa didengar oleh orang lain.

"Ah iya, saya mengerti. Euhmㅡapa gak apa-apa kalau anda membawa saya kesini?"

Jaemin mengunggingkan senyum simpulnya, "Sudah saya bilang, kan? Saya udah percaya kamu sepenuhnya. Jadi saya tidak takut lagi untuk memberitahu hal pribadi saya ke kamu."

Hm, ya bener sih. Tapi gak gini juga kali. Yang ada Heejin semakin tertekan gara-gara dijadiin kepercayaan sama orang penting kayak Na Jaemin. TAPIㅡya gapapa sih, itung-itung makan gratis hohohoho.

"Kamu gak keberatan, kan?"

"Euhmㅡsecara teknis sih, iya. Ini pertama kalinya saya dibawa oleh seseorang yang baru beberapa hari saya kenal. Tapi kemarin anda bilang kalo anda bukan orang jahatㅡJadi, saya tak khawatir lagi."

Polos sekali.

"Oh bagus kalau begitu."

Elevator membawa mereka ke lantai paling atas, lantai 26. Sepertinya memang gedung ini dikhususkan untuk seseorang yang mempunyai status kalangan atas. Karena sejauh mata memandang, hanya kemewahan yang bisa Heejin liat disini.

TING!

Pintu lift terbuka terbuka dan mereka disambut oleh 2 maid dan 2 butler.

"Selamat datang, tuan."

Client Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang