Twenty One

516 94 28
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.






***

"My father is not my real father. Everybody are fucking lied to me."

Kim Hyunjin menghembuskan asap rokoknya ke sembarang arah, sementara Heejin di sebelahnya cuma bisa diam. Gak tau harus bereaksi apa, karena dia bisa tau betapa sakitnya Kim hyunjin saat ditinggal ayahnya yang gak bertanggung jawab itu.

"Tapi gue bersyukur dia bukan ayah kandung gue. Setidaknya gue punya alasan buat matahin kakinya dia."

"Kim Hyunjin." Ucap Heejin memperingatkannya.

Kim hyunjin menyeringai kecil, "just kidding. Gue aja gak tau dia dimana sekarang. Udah mati kali, atau hidup sengsara kayak gue."

"Gue gak tau tujuan mereka ngebohongin gue itu buat apa. Yang jelas, gue benci banget dibohongin. Lo tau? Mereka benci banget sama gue sampai kayaknya mereka gak mau nerima gue sebagai bagian dari mereka. It's sucks. Kenapa keluarga gue gak mau nerima gue ya? Apa karena gue anak pembawa sial?"

Heejin gak tau lagi harus ngapain. Kayak, Kim Hyunjin itu sudah sepatutnya mendapatkan keluarga yang layak. She should get her happiness. She deserve better. Tapi kenapa dunia kayak gak adil buat dia?

"Seperti puntung rokok, abis dipakai langsung dibuang gitu aja." Gadis Kim itu menyentil jauh rokoknya yang udah habis itu.

"Lo tuh manusia, kenapa disamain sama puntung rokok? Manusia lebih berharga."

"Am i?"

"Justru lo temen gue. Gue tau persis lo kayak gimana, lebih dari mereka. Lo masih punya gue, kalo lo lupa. Kalo lo sedih, kalo lo bahagia, galau, bingung, marah, lo harus datang ke gue, Kim hyunjin." Ucap Heejin.

Kim Hyunjin tersenyum miring sambil menatap Heejin, "kalo lo udah nemuin orang yang tepat, yang bisa ngejagain lo sepenuhnya, lo gak bisa terus-terusan buat nekan gue biar dekat sama lo, hee."

Heejin mengibaskan tangannya cepat, "persetan dengan semua itu. Gue gak bakal ninggalin lo meskipun gue udah punya pacar atau suami kelak." Ucap Heejin.

Client Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang