Thirty Eight

345 47 28
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

"Ryujin."

"Kenapa?"

"Kenapa-kenapa, lo yang kenapa." Beomgyu menyingkirkan laptopnya karena sedari tadi ia mengerjakan tugas. Niatnya, ia ingin membawa gadis itu pergi entah kemana, asal jalan-jalan.

Tapi sama aja. Ryujin yang sekarang kebanyakan melamun, ngomong sendiri, bahkan matanya keliatan kayak orang kurang tidur. Belum lagi dia sering ngurung diri di kamar.

Beomgyu paham, kalau Ryujin khawatir sama keadaan papanya yang sekarang lagi dirawat di rumah sakit, tapi beomgyu rasa bukan karena hal itu. Papanya Ryujin sejauh ini kondisinya tergolong stabil dan baik-baik saja.

Ryujin begini semenjak hari itu.

"Gyu, kalo gue ngelakuin kesalahan besar sampai bikin orang muak sama gue, lo bakalan nolong gue gak?"

Beomgyu terdiam sebentar, menimbang-nimbang perkataan Ryujin dengan berpikir.

"Tergantung kesalahan lo apa."

"Begitu?"

"Iya. Kenapa sih? Lo ada masalah emang?" Ucap beomgyu perlahan. Dia gak mau bikin Ryujin makin kepikiran soal papanya yang ada di rumah sakit.

Sementara Ryujin, dia merasa dirinya sedang dalam bahaya dan penuh risiko. Dia menyesal karena melakukan hal yang bodoh, jahat dan sebagainya. Semuanya ia lakukan hanya karena rencana awalnya gagal, sampai akhirnya ia malah membuat masalah itu semakin panjang.

Ryujin tak tau harus meminta tolong ke siapa, karena ia merasa tindakannya akan dibenci oleh semua orang, terutama teman-temannya. 

Hanya karena penolakan cinta malah berujung petaka seperti ini.

Dan puncaknya adalah kemarin. Ia dan hwall bertemu. Ryujin waktu itu sudah memberitahu bahwa ia menyingkirkan Kim hyunjin dengan cara menabraknya dan menyuruh orang untuk melakukan itu.

Ia melakukan itu karena menurutnya Kim hyunjin adalah pengganggu. Gadis itu sudah menolong siyeon dan mengancam Ryujin jika ia melakukan hal lebih. Jelas saja Ryujin takut.

Client Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang