Five

856 143 28
                                    

"Shit." Umpat Kim hyunjin begitu saja.

Heejin menganggukkan kepalanya mengerti. Nggak, dia tau apa yang dipikirkan sahabatnya itu karena ia memang satu otak dengan Heejin. 

"Yeah, shit."

"Wait a minute. Apa shit kita sama?"

"Emang nggak?"

Kim hyunjin menaruh garpunya dengan perlahan. Jjajangmyeonnya udah abis, kenyang pun udah dirasakan olehnya, tapi pikiran mumet udah bersarang di otaknya sekarang.

"Lo bakal menghadapi sesuatu yang besar mulai sekarang." Tebak Kim.

"Maksud Lo?"

"This is serious, jeon Heejin. We talk about him last night at the magazine. Terus kebesokannya, hari ini, Lo ketemu dia. Maksud gueㅡwow. Apa Lo abis menang berperang di kehidupan Lo sebelumnya?" Baru kali ini Kim hyunjin berbicara dengan nada excited, walaupun sedikit sih.

Apa efek seorang Na Jaemin sebesar itu untuk semua perempuan? Bahkan Kim hyunjin yang jarang ngomongin cowok pun, terpesona sama Jaemin.

"Dia kayak gimana?"

"Hm?"

Kim hyunjin memakan tteokpokinya. "Iya, dia kayak gimana? Ganteng kah? Seperti idol kah? Atau Justin Bieber? Or like my favorit hot artist Liam Hemsworth? Eh bentar, gak ada yang ngalahin Liam. He's on top."

Heejin berpikir sambil menerawang. Tentu saja dia tampan, bahkan Heejin tidak bisa menggambarkan seperti apa dia tampannya.

Mungkin dia setara sama Liam Hemsworth atau Justin Bieber, atau David Beckham.

"With his blonde hairㅡ"

"Hm?"

"Dia make kemeja hitam sama jas maroon. Perpaduan warna yang paling gue suka."

Kim hyunjin menaikkan kedua alisnya.

"Ya, gue bisa bayangin. Hot as fuck. Kalo kata gue sih, Lo diantara beruntung sama sial sih." Lanjut Kim hyunjin.

"Maksud Lo?"

"Iya, beruntung bisa ketemu Jaemin, sial ketemu Jaemin juga, soalnya Lo udah terikat sesuatu sama dia. Biasanya Kalo udah terikat sama orang penting, bahaya bakal mengintai Lo setelah Lo setuju."

Heejin menaikkan alisnya dan memutar bola matanya malas. Sumpah, sejak kapan Kim hyunjin percaya sama garis takdir?

"Hah? Gak usah ngaco deh. Apaan dah Lo? Cenayang?"

"I'm serious, dumbass. Lo udah tanda tangan kontrak itu dan Lo udah tau berurusan sama siapa. Maksud gueㅡdia ngasih sesuatu penawaran yang luar biasa dan itu ada timbal baliknya, hee."

"Maksudnya?" Sumpah, Heejin tidak mengerti apa yang dimaksud Kim hyunjin.

Kim hyunjin menghela napasnya, "Lo udah baca benar-benar apa yang ada di surat itu?"

Heejin menerawang sebentar, sebenarnya Heejin hanya terpaku dengan kata "1 juta won", kata-kata yang lain hanya dianggap angin lalu.

Sial, Heejin termakan oleh tindakan cerobohnya. Okeh, calm down.

"Lo dibayar berapa tadi?" Tukas Kim hyunjin.

"1 juta won."

"Hm, 1 juta won. Harga diri Lo 1 juta won."

Heejin menghela napasnya kasar. Kalo soal sindir menyindir atau berkata pedas itu Kim hyunjin jagonya. Sebenernya dia gak pernah baper sama omong Kim hyunjin, tapi sialnya omongan dia bener semua.

Client Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang