Sixteen

554 111 34
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.






***

"Shit. Bikin gue badmood aja." Umpat Kim hyunjin berjalan cepat menghindari keramaian.

"Waitㅡis that Kim Minju? Sepupu Lo yang bikin hubungan Lo sama si Hwang Hyunjin berantakan?"

Kim hyunjin menatap malas ke Karina. "Jangan diperjelas kek. Gue tuh udah muak dengan tittle itu."

"Lo gak ngasih pelajaran ke dia? Dari apa yang udah dia lakuin sama Lo waktu dulu?"

Kim hyunjin terdiam sebentar, "Buat apa Karina? Nyatanya kalo gue ngelakuin yang setimpal, yang gue lakukan bakal sia-sia. Gak bakal membalikkan apa-apa di kehidupan gue. It's useless."

Karina mengernyitkan dahinya merasa bingung. "Setidaknya dia ngerasain penderitaan Lo selama ini, yas. Lo mau aja ditindas terus sama dia. Dia yang mendapatkan segalanya, sedangkan Lo nggak."

Kim hyunjin tertawa kecil dengan sarkas, "Buat apa Karina? Udahlah, gak usah dibahas lagi. Segalanya udah beda. Gue gak mau terlalu banyak drama di kehidupan gue yang sekarang. Gue pindah ke Korea bukan untuk balas dendam. Gue pengen nyari jati diri gue yang baru."

Karina memicingkan matanya, "Lo tuh terlalu naif banget, Yas. Jangan terlalu baik kenapa jadi orang."

"Baik? Gue gak pernah merasa diri gue udah baik." Jawab Kim hyunjin dengan datar.

"Lo gak bakal bisa menjalani kehidupan Lo yang baru, sementara Lo masih punya banyak masalah di masa lalu. Selamanya mereka bakalan mengikuti Lo." Karina menghalangi langkah hyunjin.

"Ya terus Lo mau gue gimana? Balik ke hwang hyunjin? Berharap bokap gue balik lagi? Atau Kim minju minta maaf ke gue? Atau berhenti jadi anak yang gak diinginkan? Atauㅡ"

"Pulang ke rumah."

Dari kata yang diucapkan karina, Kim hyunjin sudah tau apa yang dimaksud oleh sahabatnya itu. "rumah"? Kim hyunjin bahkan lupa kalau ia punya rumah. Gadis penyuka warna hitam itu hanya menatap Karina dalam diam.

Client Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang