Six

859 160 47
                                    

"I'm not your baby girl. Gak usah mimpi." Heejin menatap tajam dan datar ke arah pemuda itu yang sekarang malah terkekeh sambil tersenyum miring.

Bisa dibilang, hwall itu adalah orang yang patut ia hindari. Pemuda itu sudah merusak kepercayaan dan membuat dirinya ragu untuk memulai hubungan asmara dengan kaum Adam. Bagi Heejin, semua pria itu sama aja.

Kalo gak brengsek, ya homo. Kata Kim hyunjin begitu.

Dulu mereka adalah sepasang kekasih yangㅡya katakanlah, couple goals. Cantik sama ganteng. Mana hwall juga banyak fans dan vibesnya yang boyfriend material.

Tapi, kebaikannya seolah pudar dan cuma kamuflase sementara aja. Heejin sama sekali gak mengenali hwall semenjak hubungan mereka berjalan setahun. Pemuda itu udah berbeda dan malah sering kasar sama Heejin.

Dan puncaknya, Heejin melihat dengan mata kepalanya sendiri kalo hwall itu sedang fucked up sama cewek lain.

Muka ganteng, tapi gak pernah menghargai perempuan mah, sama aja anjlok levelnya ke minus 100.

Yeah, sangat miris dan memprihatinkan. Tapi, bagi Heejin, lepas dari hwall adalah suatu kemerdekaan. Dia bersumpah gak bakal mau ngeliat muka hwall lagi meskipun mereka satu kampus.

Hwall bersiul saat Heejin menatapnya galak seperti itu. "Jangan judes-judes dong, Heejin. Biar gimanapun juga Lo bekas gue."

"Excuse me? Bekas? Wow. Gue gak pernah merasa jadi cewek brengsek yang rela ngasih virginity gue ke orang kayak Lo, hwall."

"But, we did make out, almost."

Heejin melengos tak peduli. Meskipun itu benar tapi Heejin merasa menyesal.

"Gue penasaran kalo kita bakal balikan lagi. Lo mau?"

Heejin melirik datar sambil tersenyum miring ke hwall. "Just go away, hwall. Don't be a jerk for a day. Gue lebih baik jadi lesbi, ketimbang balik sama Lo."

Hwall tersenyum miring, "Wow, Jeon Heejin. Si pemberani. Mulut Lo makin tajem kayaknya semenjak kita pisah setahun yang lalu."

"Bukan urusan Lo, hwall. Please, jangan ganggu gue lagi sampai selamanya. Apa yang ada di gue, gak bakal bisa Lo dapetin. Dan juga, gue tau tujuan Lo kesini. Lo adalah jajaran orang ke sekian, yang cuma mikirin ketenaran dan kepuasan." Heejin menatap hwall dengan pandangan datar. Perlu kalian ingat, Heejin itu calon psikolog, dia bisa membaca gerak gerik orang yang punya niat tertentu.

Dia bisa ngeliat hal itu di hwall.

Hwall tersenyum miring untuk ke sekian kalinya. Dia tertarik lagi dengan mantan pacarnya. Setelah penyesalan yang tak kunjung berakhir dan berujung ke obsesi, ia bersumpah pada dirinya sendiri akan membawa Heejin kembali.

Heejin pikir ini bukan hwall yang dulu, dia udah berubah.

Entah apa yang membuatnya berubah atau sedari dulu dia memang seperti itu tapi dia gak pernah nunjukin sifat aslinya ke Heejin. Yang jelas, hwall itu udah kelewat batas.

Dulu Heejin sempat bertengkar dengan Kim perihal hwall yang menurutnya sangatlah aneh. Iya, Kim ngerasa kalo hwall itu kayak gak bener. Kim tuh gak pernah suka sama hwall, gadis itu selalu memasang wajah waspada setiap ia ketemu hwall. Tapi, Heejin membujuk Kim buat baikan atau Deket sama hwall. Ya ditolak mentah-mentah lah!

Dan sekarang, buktinya omongan Kim udah terbukti.

Gara-gara hwall, ia jadi punya trust issue ke semua lelaki.

"Lo tau kalo penyesalan selalu datang di akhir?" Tanya hwall.

Heejin mendengus kecil, sama sekali gak menanggapi.

Client Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang