WONDERLAND
Warning : BL, Typo, cerita pasaran
Drama, Romance, Fantasy, Mpreg
Hola am bek, awas kesandung typo, terima kasih untuk VoMent kalian di chapter sebelumnya, jangan lupa tinggalkan jejak di chapter ini. Semoga akun ini semakin berkembang ke depannya. Selamat membaca, sampai jumpa segera.
Previous
Irene sendiri hanya diam mendengarkan formalitas yang sebenarnya tidak penting, sebab selama ini manusialah yang banyak melanggar peraturan bukan para Teon. Mereka ingin menguasai seluruh harta karun para Teon, belum lagi mereka yang secara diam-diam masih memegang dendam lama ingin memusnahkan para bayi Teon. Kemudian di saat para Teon melawan dan korban dari pihak manusia berjatuhan, para manusia akan berteriak ketakutan meminta ampunan, kemudian manusia akan mengulangi perbuatan yang sama. Keinginan Irene sederhana, jangan ada yang mengusik keluarganya.
Maka saat Irene ditanyai tentang pendapatnya dia hanya menjawab singkat saja.
"Jangan mengganggu keluargaku, kerabatku, dan teman-temanku, atau kalian semua mati." Ancam Irene pada semua orang yang berpotensi mengancam keselamatan keluarganya. Mereka semua tertawa meremehkan, Irene hanya tersenyum ramah, membiarkan mereka meremehkan, mereka hanya tidak tahu betapa mengerikannya Teon yang marah.
LIMA BELAS
"Kau mengundangku datang untuk membantumu beres-beres?!" Keluh Baekhyun sambil berkacak pinggang.
Jongin tertawa keras kemudian menatap Baekhyun dan tersenyum. "Kau yang memaksa datang."
Jongin kembali ke flat sewanya diantar oleh Sehun untuk membereskan barang-barangnya. Jongin tidak berani melawan kemarahan Nyonya Irene, jadi dia menurut untuk tinggal bersama dengan Keluarga Oh. Sehun bersama Mingyu mengawasi di suatu tempat yang Jongin tidak ketahui. Kebetulan Baekhyun mengirim pesan chat jadi Jongin mengatakan bahwa dia sedang ada di flat. Jongin tidak menyangka Baekhyun benar-benar mampir padahal sekarang sudah tujuh malam, Baekhyun juga pasti sudah sangat lelah dari kantor.
"Terima kasih sudah berkunjung, kau membuatku nyaris menangis haru."
"Kenapa kau tidak menangis sekarang?" Canda Baekhyun.
Jongin tertawa. "Kau pasti akan meledekku jika aku menangis. Bagaimana kabar Tuan Yuta?"
"Baik, mengesalkan seperti biasa. Apa kau juga akan keluar dari tempat kerja?"
"Aku masih belum mengambil keputusan apa-apa."
"Jongin, kau tidak sedang terlibat masalah serius kan? Masalah kriminal?"
"Tidak, tentu saja tidak. Aku tidak terlibat dengan masalah kriminal. Kau tenang saja."
"Aku mencemaskanmu. Aku ingin melihatmu, aku merindukanmu. Teman baikku yang tiba-tiba menghilang, dia yang tiba-tiba mempersingkat cuti pulang ke rumah, kemudian mengambil cuti lagi dalam waktu yang cukup lama dan entah berada di mana. Memberikan keterangan yang tidak bisa aku cerna. Keterangan dengan banyak hal yang kau tutupi." Baekhyun melempar tatapan sengit.
"Aku akan memberitahu semuanya di saat yang tepat."
"Kapan itu?"
"Aku harus memikirkan waktu yang tepat, memastikan kau dalam keadaan sehat karena aku akan menyampaikan sesuatu yang membuatmu terkejut setengah mati."
"Jangan bercanda." Keluh Baekhyun.
"Aku tidak bercanda." Balas Jongin sambil memasukan barang-barangnya ke dalam kardus besar.
KAMU SEDANG MEMBACA
WONDERLAND (END)
FanfictionJongin yang sedang mengunjungi kota kelahirannya, berkunjung ke rumah orangtuanya, dikejutkan dengan kehamilan misterius yang menimpa dirinya. Apa yang sebenarnya terjadi?