WONDERLAND
Warning : BL, Typo, cerita pasaran
Drama, Romance, Fantasy, Mpreg
Halo am bek, awas kesandung typo, terima kasih untuk VoMent kalian di chapter sebelumnya, jangan lupa tinggalkan jejak di chapter ini. selamat membaca, semoga terhibur, semoga akun ini semakin berkembang dengan baik ke depannya, dan sampai jumpa segera.
Previous
Jongin mengendikan bahu. "Tidak tahu. Ah mungkin hanya bertanya kabar dan memastikan apakah semuanya baik-baik saja, apa Baekhyun akan terluka melihat aku bersama Mark dan Jeno, jika itu membuatnya terluka, maka lebih baik memang kita tidak perlu bertemu lagi. Sampai semuanya menjadi lebih baik." Jawab Jongin jujur.
"Hmm, baiklah, aku rasa itu sudah tepat. Apa kalian sudah merencanakan tentang anak ketiga?"
Jongin nyaris tersedak soda yang sedang dia minum, dia kemudian tertawa mendengar pertanyaan dari ibu mertuanya. Jongin menggeleng cepat. "Belum, belum secepat itu. Mark dan Jeno masih sangat kecil."
"Kalian memiliki bantuan pengasuh."
"Aku berencana tahun depan, setidaknya saat Mark dan Jeno sudah lebih besar."
"Baiklah, apapun keputusanmu. Aku akan sangat bahagia mendengar kabar bahagia darimu dan Sehun. Tapi jika kalian memang memutuskan memiliki dua anak saja, aku sama sekali tidak merasa keberatan."
"Terima kasih Mom." Balas Jongin kemudian tersenyum.
"Kau akan tinggal sampai makan malam?"
"Maaf sayang sekali tidak bisa. Sehun, Mark, dan Jeno, akan rewel jika aku pergi dalam waktu lama."
"Mereka terlalu kau manjakan." Keluh Irene kemudian tertawa.
EMPAT PULUH TIGA
"HUWAAAA!!"
Jongin baru saja berniat memasukan mobil ke dalam garasi saat dia mendengar suara tangisan kencang Jeno. Dia menangis karena tidak menemukan Jongin sepulang sekolah. Jeno juga kesal karena Jongin tidak ikut menjemput padahal Jongin sudah mengatakan kepada Mark dan Jeno, hari ini tidak bisa mengatar dan ikut menjemput sekolah karena harus pergi mengecek toko dan belanja bahan makanan.
Saat Jongin masuk Jeno masih memakai seragam sekolahnya menangis di atas lantai, Mark sendiri sudah makan siang bersama dengan Sehun. Jongin menatap Sehun kemudian Sehun mengangkat kedua tangannya sebagai tanda menyerah.
"Aku sudah berusaha menenangkannya. Dia sudah makan siang dan minum susu, tapi ingat lagi kalau kau tidak ada jadi tangisannya yang bersambung diteruskan." Lapor Sehun.
"Oh Jeno, semalam Dad sudah mengatakan hari ini akan mengunjungi toko dan berbelanja. Jeno sudah setuju dan bahkan membantu memilihkan makanan ringan untuk Mark hyung dan Jeno sendiri. Kenapa sekarang menangis?" Jongin bertanya pelan. "Berdiri, jangan mengotori seragam sekolahmu lebih banyak. Oh Jeno berhenti menangis sekarang."
Jeno akhirnya mulai berhenti menangis, dia duduk kemudian perlahan berdiri dan membersihkan celananya sendiri. Jeno menghapus air matanya cepat kemudian menatap Jongin dengan wajah imutnya itu. Jeno berjalan menghampiri Jongin dan cemberut. Jeno sudah bisa berdiri dan berjalan meskipun terkadang masih sedikit terhuyung.
Jongin tersenyum dia memberi Jeno pelukan kemudian mencium puncak kepala Jeno. Jongin melakukan hal yang sama kepada Mark sementara Jeno memeluk dan menggelayuti kaki kanannya.
"Bagaimana hari ini bersama Papa?" Jongin bertanya kepada Mark dan Jeno.
"Selu, tadi beli mainan. Banyak." Jawab Mark antusias.
KAMU SEDANG MEMBACA
WONDERLAND (END)
FanfictionJongin yang sedang mengunjungi kota kelahirannya, berkunjung ke rumah orangtuanya, dikejutkan dengan kehamilan misterius yang menimpa dirinya. Apa yang sebenarnya terjadi?