41

2K 273 70
                                    

WONDERLAND

Warning : BL, Typo, cerita pasaran

Drama, Romance, Fantasy, Mpreg

Hai saya kembali, awas kesandung typo, terima kasih untuk VoMent di chapter sebelumnya, jangan lupa tinggalkan VoMent di chapter ini. selamat membaca, semoga terhibur, semoga akun ini semakin berkembang dengan baik ke depannya. Sampai jumpa segera.

Previous

Menangis kencang, Jongin bergegas menggendong Jeno dan menenangkannya. Jeno sekarang berusia dua bulan dan Mark lima bulan. Jeno sudah mulai merangkak, Mark sudah bisa berjalan dengan lancar dan sudah lumayan cerewet saat berbicara. Perkembangan Jeno sudah mirip bayi tujuh bulan sedikit lebih lambat dibanding Mark namun tetap sangat cepat jika dibandingkan pertumbuhan bayi manusia biasa. Sementara Mark sudah berkembang setara balita dua tahun.

"Huwaaa..." Jeno masih menangis.

Eunwoo menertawai Jeno dengan bahagia.

"Hus, nti ayi angis. Eno cep cep." Mark mencoba menenangkan Jeno.

"Mark, adikmu menangis karena tahta sebagai yang termuda sudah direbut oleh Winter." Kekeh Eunwoo.

Semua orang menatap Eunwoo terkejut.

"Serius kau menamai putrimu Winter?" Jongin langsung bertanya tanpa menunggu lagi.

"Iya, aku serius." Jawab Eunwoo penuh percaya diri. "Bagaimana menurutmu?"

"Bagus." Jawab Jongin kemudian tersenyum tulus.

"Kita lihat berapa lama tahta Winter bertahan." Ucap Sehun kemudian menatap Eunwoo sinis.

"Kalian sudah merencanakan anak ketiga kalian?!" Irene terkejut sekaligus antusias.

"Iya."

"Belum."

Sehun dan Jongin memberi jawaban berbeda dalam waktu yang nyaris bersamaan.

"Setelah pembangunan rumah beres maka anggota keluarga kami juga akan bertambah." Ucap Sehun penuh percaya diri.

"Jangan memutuskan sendiri." Keluh Jongin nyaris menangis.

EMPAT PULUH SATU

Jongin sudah curiga kenapa Sehun mengumpulkan banyak salju, membentuknya menjadi gundukan cukup tinggi. Pasti dia akan membuat permainan sedikit berbahaya untuk Mark dan Jeno. Sehun kemudian menggendong Mark dan Jeno lalu melempar dua bocah itu ke atas gundukan salju. Jongin tidak akan meragukan kualitas Sehun dalam mengasuh anak, jadi diam saja.

"Jika Sehun hyung memiliki anak perempuan apa dia akan bermain seperti itu? Melempar putrinya ke dalam gundukan salju tebal?" Eunwoo bertanya kepada Jongin yang hanya bisa memperhatikan permainan Sehun, Mark, dan Jeno, dengan pasrah. Dilarangpun percuma. Mark dan Jeno terlihat sangat menikmati, mereka akan rewel dan menangis jika dilarang.

"Entahlah. Mungkin sama saja." Balas Jongin pelan.

Eunwoo menoleh menatap Mingyu yang menggendong Winter di dalam ruangan dan memperhatikan kehebohan di luar dari sana. Tidak mau membawa Winter keluar, takut Winter kedinginan.

"Mingyu dulu juga barbar, sekarang dia sangat lembut dengan Winter." Ucap Eunwoo sambil memandangi Mingyu.

"Anak kalian masih bayi, baru lahir dua hari lalu. Sementara Mark dan Jeno..., haah." Jongin sudah tidak bisa berkomentar lagi, mereka sangat mirip dengan Sehun.

Eunwoo tertawa pelan mendengar keluhan Jongin.

"Semangat untuk anak perempuan." Kekeh Eunwoo.

"Ssst! Jangan keras-keras, jangan memberi Sehun ide itu." Mohon Sehun.

WONDERLAND (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang