30

1.9K 267 85
                                    

WONDERLAND

Warning : BL, Typo, cerita pasaran

Drama, Romance, Fantasy, Mpreg

Halo saya kembali, terima kasih untuk VoMent di chapter sebelumnya, jangan lupa tinggalkan jejak di chapter ini, ramaikan Vote dan Komennya. Semoga akun ini semakin berkembang baik ke depannya. Sampai jumpa segera.

Previous

Jongin sudah kekenyangan dan mengakhiri makan dengan puding rasa Kelapa. Sementara Mark dan Sehun masih mencoba banyak makanan lain seperti Roti pisang dan pisang beku, mereka juga membeli hazelnut panggang, permen kapas, jagung bakar, gurita panggang, dan membeli dua gelas besar es teh hijau. Jongin hanya bisa tertawa.

Mark berakhir merengek dan nyaris menangis karena meminta topeng dengan warna yang dia sebut mirip warna Ikan Mas. Sehun bersedia membelikan topeng kemudian Mark masih menginginkan kaos festival, Sehun setuju dan dia membeli untuk dirinya juga Jongin. Mark masih ingin memakan kue kenyal stroberi, jadi Sehun membeli dua kotak dengan isi sepuluh kue kenyal untuk dibawa pulang.

Tengah malam festival berakhir, ditandai dengan dinyalakannya kembang api. Semua orang menikmati kembang api selama kurang lebih sepuluh menit. Lalu semua stand pedagang ditutup. Orang-orang bersama-sama meninggalkan area festival. Sehun mengajak Jongin pergi ke Kuil.

Jongin mengangguk pelan, mengerti apa yang Sehun maksudkan. Mark sibuk memeluk kotak-kotak kue dan menutupi wajahnya dengan topeng Ikan Mas. Sementara Jongin menggenggam erat tangan kanan Sehun.

TIGA PULUH

Mereka memasuki halaman Kuil bertiga, Jongin meraih dan menggenggam tangan kanan Sehun, dia antusias sekaligus merasa takut. Takut akan melihat sesuatu yang mungkin mengerikan seperti yang dulu dia lihat di Pulau Homerr.

"Tidak akan ada yang mengerikan, aku janji." Bisik Sehun kepada Jongin.

"Papa, antuh?"

"Tidak, kita tidak akan melihat hantu. Pegang baik-baik kuenya dan jangan melempar topeng Ikan Mas milikmu, Papa tidak akan mengambilkannya jika sampai terjatuh." Peringat Sehun kepada Mark.

"Iyaaa Papa." Balas Mark menurut.

Sehun tersenyum melihat Mark yang menyelipkan kue ke dalam kain gendongannya. Mark benar-benar bisa menggunakan otaknya dengan baik, dan sangat patuh dengan Sehun. Padahal di masa depan Jongin ingin menjadikan Mark pengagumnya. Sepertinya rencana mulia itu tidak akan terlaksana. Mereka berjalan melewati bangunan Kuil berjalan lurus memasuki hutan. Sehun mengeluarkan ponsel miliknya dan menyalakan senter untuk menerangi jalan mereka. lebih tepatnya menerangi jalan Jongin karena Sehun bisa merasakan ketakutan Jongin.

"Mau memegangnya?" Sehun menawarkan ponselnya untuk Jongin pegang.

Jongin menggeleng pelan. "Aku takut menjatuhkannya, tanganku gemetaran." Jawab Jongin.

"Aku bisa menggendongmu." Tawar Sehun.

Jongin langsung mengangguk tanpa pikir panjang. Sehun mematikan senter di ponselnya dan mengantongi kembali ponselnya. Jongin naik ke atas punggung Sehun dan mereka bertiga menyusuri jalan gelap menuju festival Wonderland.

"Aku takut." Bisik Jongin kepada Sehun.

"Tidak apa-apa, tidak usah takut. Aku ada di sini."

"Maki ga di cini." Balas Mark ceria.

"Mark coba bernyanyi supaya Dada tidak takut lagi." Ucap Sehun kepada Mark.

"Nani upa?"

"Apapun yang Mark ingin nyanyikan." Jawab Sehun.

WONDERLAND (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang