WONDERLAND
Warning : BL, Typo, cerita pasaran
Drama, Romance, Fantasy, Mpreg
Halo am bek, awas kesandung typo, terima kasih untuk VoMent di chapter sebelumnya. Jangan lupa tinggalkan jejak VOMENT di chapter ini. Selamat membaca, semoga terhibur, semoga akun ini semakin maju ke depannya. Sampai jumpa segera.
Previous
Jongin hanya bersungut-sungut mendengar ucapan Wendy, tapi setidaknya sekarang mereka memiliki solusi untuk tidak selalu hamil setelah berhubungan. Jongin tidak bisa membayangkan setiap tahun melahirkan lebih dari dua kali. Meskipun sekarang dia akan mengalaminya sebentar lagi, yang terpenting jangan diulangi lagi.
"Dad, Dad, Mimi."
"Mark pulang." Ucap Jongin panik. "Bereskan itu semua atau Mark akan tertarik dan mengira semua bungkus laknat itu adalah permen."
Wendy tertawa melihat kepanikan di wajah Jongin. Dia menutup tas di atas meja kopi. Mark masuk bersama dengan Irene di belakangnya.
"Itu Papa dan Dad, Nena pergi mandi dulu ya." Pamit Irene kepada Mark.
"Iyap." Balas Mark kemudian memeluk kaki Irene sebelum melangkah masuk ke dalam ruang keluarga.
Mark berlari-lari kecil disambut oleh Jongin. Mark bahkan masih menyedot susu dari botolnya tapi dia tetap saja meminta untuk menyusu kepada Jongin.
"Habiskan susu di dalam botol dulu." Ucap Jongin kepada Mark.
Mark menjatuhkan botol susunya ke atas pangkuan Sehun kemudian menyamankan dirinya di atas pangkuan Jongin. Mark melempar senyum terlucunya untuk merayu Jongin.
"Ayo ceritakan kepada Dad, apa yang Mark lakukan dengan Nena cantik tadi?"
"Main, mam, tidul." Jawab Mark. "Cudah."
"Haaah...," Jongin menghembuskan nafas lelah. "Baiklah."
"Hoyeee!!" Mark memekik ceria.
"Hei, Dad pakai kaos tidak ada kancing depannya." Jongin masih mencoba cara terakhir untuk menghentikan Mark.
"Wah. Ba. Wah." Ucap Mark sambil menyingkap ujung bawah kaos Jongin lalu menyelipkan kepalanya masuk.
Sehun dan Wendy tertawa keras melihat tingkah Mark.
"Jangan menggigit kalau susunya sedikit atau habis." Jongin memperingati Mark, sudah cukup digigit satu kali. Tidak lagi.
"Iyaaaa." Balas Mark ceria.
DUA PULUH ENAM
"Kelual." Ucap Mark kepada Jongin.
"Mau melihat taman?"
"Yaut." Jawab Mark.
"Baiklah." Balas Jongin bersiap menurunkan Mark dari pangkuannya namun Mark menolak.
"Endong Dad, endong." Rengek Mark.
"Baiklah, baiklah." Balas Jongin pasrah.
"Apa tidak apa-apa Jongin menggendong Mark? Wendy? Biar aku yang menggendong Mark." Sehun menawarkan diri karena cemas dengan kondisi Jongin yang sedang hamil anak kedua mereka.
"Tidak apa-apa, jangan cemas." Balas Wendy.
"Baiklah, Jongin panggil aku jika kau butuh bantuan." Ucap Sehun kepada Jongin.
Jongin hanya mengangguk pelan sambil menggendong Mark keluar dari ruang keluarga lantai satu. Mark sudah selesai menyusu tapi dia masih ingin minum sisa susu di dalam botol sambil melihat laut. Jongin tidak tahu berapa banyak lagi susu yang bisa Mark konsumsi dalam satu hari, sepertinya sudah bertambah dari informasi terakhir yang Jongin dapatkan dari Sehun.
KAMU SEDANG MEMBACA
WONDERLAND (END)
FanfictionJongin yang sedang mengunjungi kota kelahirannya, berkunjung ke rumah orangtuanya, dikejutkan dengan kehamilan misterius yang menimpa dirinya. Apa yang sebenarnya terjadi?